Dicekal, Atlet Karate Solo Ini Mengadu ke Gubernur Jateng Ganjar

Pencekalan terhadap dirinya tidak hanya sekali dua kali saja. Tetapi yang paling membuatnya kecewa ketika mengikuti O2SN di Provinsi Jateng.

Editor: Daryono
TRIBUNSOLO.COM/LABIB ZAMANI
Atlet Karate Solo, Mochammad Vivaldo Marshall Prayudi (15) bersama kedua orangtuanya, Rabu (25/5/2016). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Labib Zamani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Atlet Karate Solo, Jawa Tengah, Mochammad Vivaldi Marshall Prayudi (15), mengadu kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo terkait pencekalannya saat mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Provinsi Jateng.

Membawa poster bertulis "Pak Ganjar, Kenapa Saya Dicekal???", anak pertama pasangan Agung Mardiyanto dan Turi Anggraini mengaku tidak diperbolehkan ikut O2SN yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Jateng.

"Tidak tahu apa alasannya saya tidak boleh ikut tanding," kata Valdi panggilan akrabnya saat ditemui wartawan di rumahnya Jl Parang Liris No 51 Sondakan, Laweyan, Solo, Jateng.

Pencekalan terhadap dirinya tidak hanya sekali dua kali saja.

Tetapi yang paling membuatnya kecewa ketika mengikuti O2SN di Provinsi Jateng.

Ada dua kontingen, yakni Forki Kabupaten Jepara dan Tim Forki Kabupaten Pemalang protes atas keikutsertaan dirinya.

"Yang jelas tidak diperbolehkan, alasannya apa tidak jelas," kata Ibunda Valdi, Turi Anggraini.

Turi juga mengatakan, surat protes yang dilayangkan kedua tim kontingen yang diproses pengurus Forki Jateng tanpa disertai bukti otentik.

Dimana yang dijadikan dasar surat protes adalah proses perpindahan atlet tanpa dilengkapi bukti otentik, baik data maupun gambar beserta keterangnya bahwa anaknya memang betul-betul telah pindah perguruan dari INKAi ke AMURA dan tidak mewakili INKAI Surakarta pada Kejurda INKAI Jateng di Jepara Februari 2015.

"Anak saya tidak pernah bertanding pada Kejurda INKAI Jateng di Jepara Februari 2015 mewakili Surakarta," katanya.

Akibat pencekalan itu, kata Turi, anak pertamanya drop dan tidak mau masuk sekolah karena malu.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved