Kader Golkar Solo Jaga Kekompakan Pasca-Setya Novanto Jadi Tersangka Kasus Korupsi
"Kita sebagai warga negara yang baik harus menghormati proses hukum yang terjadi," kata Bandung menambahkan.
Penulis: Labibzamani | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawa TribunSolo.com, Labib Zamani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - DPD II Partai Golkar Solo belum mengambil sikap pascapenetapan Ketua Umum DPPPartai Golkar, Setya Novanto, sebagai tersangka kasus pengadaan e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Demikian disampaikan Sekretaris DPD II Partai Golkar Solo, Bandung Joko Suryono, ketika diminta konfirmasi TribunSolo.com, Rabu (19/7/2017).
"Untuk Partai Golkar Solo sampai sekarang belum secara khusus menyatakan sikap," kata Bandung.
Tetapi, sebagai kader dan fungsionaris Partai Golkar Solo, dirinya sudah melakukan koordinasi kepada pengurus untuk tetap menjaga kekompakan partai.
"Kita doakan yang terbaik dan menjaga solidaritas," ujarnya.
"Kita sebagai warga negara yang baik harus menghormati proses hukum yang terjadi," kata Bandung menambahkan.
Menurut Bandung, DPP Partai Golkar telah melakukan rapat pleno, Selasa (18/7/2017), untuk menyikapi kasus Setya Novanto.
"Kita harus taati keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar kemarin," kata Bandung.
Adapun hasil keputusan rapat pleno tersebut, di antaranya, DPP Partai Golkar tetap konsisten akan melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa tahun 2016.
Khususnya berkaitan dengan dukungan Partai Golkar terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
Kemudian, melaksanakan Keputusan Rapimnas tahun 2016 berkaitan dengan pencalonan Jokowi sebagai calon Presiden pada Pemilu 2019. (*)