Jenazah Suporter Korban Petasan Ini Dimakamkan di Klender, Sang Ibu Menangis Tiada Henti
"Sudah Bu, sudah, sudah, tenang; sudah, tenang," ujar para tetangga yang ikut mengantar jenazah Catur ke rumah terakhir.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Jenazah Catur Juliantono (32) dimakamkan, Minggu (3/8/2017).
Dia adalah suporter yang meninggal setelah terkena petasan pada pertandingan antara timnas Indonesia dan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/9/2017) petang.
Jenazah bapak satu anak ini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Sumur.
Lokasinya, tak jauh dari kediamannya, di Jalan Kampung Sumur, Klender, Jakarta Timur.
Baca: Lini Depan Tumpul, Indonesia Hanya Bermain Imbang Tanpa Gol Lawan Fiji
Sang Ibunda, Sri, yang mengenakan kerudung hitam, terdiam sambil memeluk papan nisan makam Catur yang berwarna putih.
Tidak ada kata-kata yang terucap dari Sri, kecuali tangisan yang tidak sanggup dia tahan.
"Sudah Bu, sudah, sudah, tenang; sudah, tenang," ujar para tetangga yang ikut mengantar jenazah Catur ke rumah terakhir.
Sri dibujuk untuk tidak terus-menerus memeluk makam anaknya.
Baca: Terkena Petasan Saat Saksikan Laga Versus Fiji, Suporter Timnas Indonesia Meninggal Dunia
"Kita doakan ya, sekarang kita doakan," ujar para kerabat.
Air mata yang turun tidak henti-hentinya diseka.
Sri pun dipapah ketika berjalan kembali ke rumah duka.
Adapun Catur meninggalkan istri dan seorang anak yang masih berusia 2,5 tahun.
Catur meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit akibat terkena ledakan petasan di stadion. (Air Mata Sang Ibu Terus Mengalir Saat Peluk Nisan Catur yang Meninggal karena Petasan/Kompas.com/Jessi Carina)