Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Gelar Pertemuan Tahunan, ​BI Solo Ajak Pemangku Kebijakan Bahas Tantangan Ekonomi 2018

Ia menjelaskan, Bank Indonesia memperkirakan momentum pemulihan perekonomian Indonesia pada tahun 2018 akan terus berlanjut.

Penulis: Imam Saputro | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
​Pertemuan tahunan BI Solo, Kamis (14/12/2017). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - ​Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo mengajak para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyiapkan strategi untuk menghadapi tantangan di tahun 2018.

Pertemuan bertema Memperkuat Momentum Menuju Penguatan Ekonomi di Masa Depan-Voyage to Indonesia ini dilaksanakan di Gedung KPw BI Solo, Kamis (14/12/2017) siang.

Pertemuan menghadirkan dua narasumber, Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel (Inf) Widi Prasetijono dan Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani.

Di antara 300an orang yang hadir juga tampak Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, Bupati Boyolali, Seno Samudro, dan Wakil Bupati Sragen, Dedy Endriyatno.

Baca: Band Grunge Bali Navicula Meriahkan Liberate Day Vol 2 Muara Market di Solo

Widi dalam paparannya menjelaskan di tahun depan akan ada momentum Pilkada, sehingga bisa menjadi dua sisi pisau.

“Yang pertama itu rawan adanya gesekan yang semoga tidak ada dan yang kedua terjadi peningkatan ekonomi,” katanya.

Ia meminta semua yang hadir untuk sama-sama menjaga ketertiban dan keamanan.

Danrem memastikan, TNI dan jajarannya akan bekerja optimal di tahun politik 2018 sehingga ekonomi bisa terjaga.

Sementara Kepala BI Solo, Bandoe Widiarto, mengatakan tahun 2017 ini kita memasuki tahun pemulihan ekonomi global yang tumbuh lebih tinggi dan lebih merata dari tahun sebelumnya.

Baca: Gading Marten dan Gisel Bakal Pindah Rumah, Ini Alasannya

Ekonomi global tahun 2017 diperkirakan tumbuh hingga 3,6%

Di tengah kondisi yang terjadi, kata Bandoe,  perlu melihat beberapa tantangan global.

Di antaranya tren pengetatan moneter di negara maju yang berpotensi memicu penarikan modal di negara berkembang.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved