Gunung Sinabung Meletus Lagi Tapi Warga Setempat Tak Panik, Mengapa?
Tanaman pertanian warga seperti kol, kentang, tomat dan arcis di Kecamatan Namanteran dan Simpangempat rusak terpapar lumpur abu.
TRIBUNSOLO.COM, MEDAN - Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunung ini mengalami erupsi dengan amplitudo 120 milimeter selama 500 detik pada Rabu (27/12/2017) sore.
Letusannya disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan 4.600 meter ke arah selatan-tenggara.
Angin bertiup ke arah timur-tenggara.
Adapun Gunung Sinabung berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca: Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Semburkan Awan Panas Sejauh 3.000 Meter
"Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu malam.
"Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar gunung."
"Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi."
"Statusnya masih awas atau level 4 mulai Juni 2015 sampai sekarang."
Baca: Gunung Agung Erupsi Lagi, PVMBG Pastikan Bali Aman
"Meski ribuan penduduk terdampak langsung hujan abu vulkanik namun tidak ada korban jiwa."
"Juga tidak ada kepanikan akibat letusan karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus," ujarnya.
Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur.
Akibatnya, tanaman pertanian warga seperti kol, kentang, tomat dan arcis di seputaran Kecamatan Namanteran dan Simpangempat rusak terpapar lumpur abu.
Baca: Charly Van Houten Bingung Pilih Ikut Pilkada Jabar atau Pilkada Kabupaten Cirebon