Di Solo, Kader PPP Kubu Djan Faridz Deklarasikan Tak Akan Dukung Jokowi di Pilpres 2019
Aswan bahkan mendesak DPP untuk mencopot seluruh baliho dan spanduk dukungan partai kepada Jokowi.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Deklarasi penolakan terhadap Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dilakukan para kader dan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Aksi digelar dalam peringatan hari lahir (harlah) ke-45 PPP di GOR Manahan, Solo, pada Minggu (7/1/2018) siang.
Sejumlah perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP dari seluruh penjuru tanah air membacakan deklarasi.
Yakni dilatar belakangi atas pengesahan PPP dari kubu Romahurmuziy alias Romy oleh pemerintah.
Baca: Beredar Kabar Hoax Rekruitmen Volunteer Asian Games Bergaji Rp 600 Ribu, Sandiaga Uno Sempat Percaya
Deklarasi diawali oleh Ketua DPW PPP Jawa Tengah, Ahmad Wafi Maimoen Zubair.
Wafi mengungkapkan, partai dan ketua umumnya, Djan Faridz, telah dizalimi pemerintah melalui pengesahan PPP kubu Romy.
"Kami mendesak agar ketua umum menyatakan sikap dan menginstruksikan kepada seluruh tingkatan, untuk tidak mendukung Jokowi dalam Pilpres mendatang," ujarnya.
Lanjutnya, desakan tersebut wajib dilaksanakan DPP dan harus sesuai mekanisme partai.
Baca: Gus Yasin Diusung PDI-P Dampingi Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng 2018, Ini Kata PPP Kubu Djan Faridz
Lalu, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Aswan Jaya, menyampaikan hal senada untuk mendesak DPP dengan mencabut seluruh dukungan yang pernah diberikan untuk Jokowi.
"Di kota Solo yang menjadi tempat kelahiran Presiden Jokowi, kami menegaskan bahwa tidak akan mendukung lagi dan tidak akan merestui (pencalonan Jokowi dalam Pilpres 2019)," ungkapnya.
Aswan bahkan mendesak DPP untuk mencopot seluruh baliho dan spanduk dukungan partai kepada Jokowi. (*)