Bakal Calon Bupati Garut ini Bantah Menyuap, Begini Alasannya
Soni Sondani, bakal calon Bupati Garut ,mengakui adanya penyerahan uang kepada tim suksesnya Didin Wahyudin.
TRIBUNSOLO.COM, BANDUNG - Soni Sondani, bakal calon Bupati Garut ,mengakui adanya penyerahan uang kepada tim suksesnya Didin Wahyudin.
Namun ia membantah jika uang tersebut sengaja diberikan untuk menyuap Komisioner KPU dan Ketua Panwaslu Garut, Jabar.
Soni menyebut, uang itu untuk biaya operasional Pilkada pasangan calon bupati-wakil bupati Garut, Soni Sondani-Usep Nurdin, yang maju melalui jalur independen.
"Uangnya untuk dana kampaye, sosialisasi, kumpulkan KTP, dan sebagainya," ucap Soni.
Baca: Ketua Panwaslu dan Anggota KPU Ini Garut Ditangkap Tim Satgas Anti-Money Politics Mabes Polri
Ia mengatakan hal itu seusai memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (28/2/2017).
Diberitakan TribunSolo.com, sebelumnya, Sabtu (24/2/2018), Satgas Anti-Money Politic Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Garut menangkap dan menahan tiga orang yang diduga melakukan tindak pidana pemberian atau penerimaan hadiah atau suap terkait upaya meloloskan salah satu calon dalam Pilkada di Kabupaten Garut.
Adapun para tersangka yakni Ketua Panwaslu Kabupaten Garut, Heri Hasan Basri (38), Komisioner KPU Kabupaten Garut, Ade Sudrajat (50), dan Liaison Officer (LO) Paslon Soni - Usep, Didin Wahyudin (46).
Baca: Hasil Survei Populi Center, Jusuf Kalla Paling Favorit Dampingi Jokowi di Pilpres 2019
Lupa Jumlahnya
Soni menceritakan, uang operasional itu diberikan kepada Didin lantaran Didin merupakan tim suksesnya.
Namun ia mengaku lupa mengenai besarannya.
"Jumlahnya saya kurang tahu karena tidak tercatat," kata dia.
Baca: Hasil Polling Versi Fadli Zon, Masyarakat Indonesia Inginkan Presiden Baru
Soni mengaku, sebelumnya tak mengetahui adanya suap yang dilakukan Didin kepada Komisioner KPU Ade Sudrajat dan Ketua Panwaslu Garut Heri Hasan Basri.