Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Rakornas MPM PP Muhammadiyah dan Rembug Tani, Jihad Kedaulatan Pangan untuk Pertanian Lebih Baik

Dengan jihad kedaulatan pangan, harapannya masyarakat Indonesia tidak susah mendapat makanan, tidak susah mencari kebutuhan pokok

TribunSolo.com/Garudea Prabawati
Suasana Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah dan Rembug Tani Berkemajuan, Sabtu (17/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah dan Rembug Tani Berkemajuan berupaya untuk lebih memperluas program Jihad Kedaulatan Pangan.

Demikian dikatakan Nurul Yamin selaku Ketua MPM PP Muhammadiyah.

"Jihad Kedaulatan Pangan terintegrasi dengan fokus kami yakni Tani Berkemajuan," terangnya kepada wartawan, Sabtu (17/3/2018).

Pihaknya menyebutkan kata 'jihad' yakni mengeluarkan segala kemampuan agar ada perubahan.

Dengan jihad kedaulatan pangan, harapannya masyarakat Indonesia tidak susah mendapat makanan, tidak susah mencari kebutuhan pokok.

Baca: Tertimpa Musibah, Anak Alice Norin Dilarikan ke Rumah Sakit

Dan tidak sampai mendatangkan bahan makanan dari luar karena dinegeri ini.

"Namun mengoptimalkan potensi alam yang ada di Indonesia dalam rangka produksi pangan," ujarnya.

Bahkan, konkritnya Jihad Kedaulatan Pangan ini terbukti dalam pertanian produktif serta metode pertanian tumpangsari.

Hasilnya dengan metode tersebut hasil panen beras dari tiga sampai empat ton menjadi ke tujuh sampai sembilan ton.

Baca: Beredar Foto SIM Artis Cantik Adinda Azani, Netter Heboh Temukan Keanehan Identitasnya

Selain itu lanjut Nurul Yamin, Kegiatan Jihad Kedaulatan Pangan juga direalisasikan dengan menyasar masyarakat suku pedalaman.

"Salah satunya di Suku Kokoda yang bermukim di wilayah Provinsi Papua Barat," terangnya.

Disana kami ada proyek pemberdayaan masyarakat suku pedalaman bentuk integrasi dari pertanian dan peternakan bagi masyarakat nomaden.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved