Ini Kronologi Kecelakaan Pikap dan Minibus di Gayamdompo Karanganyar Versi Saksi Mata
Kecelakaan awalnya bermula saat pikap yang melaju dari arah Tawangmangu menuju Solo terlihat berjalan agak ke tengah jalan
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jalan Raya Solo-Tawangmangu, tepatnya di Kelurahan Gayamdompo, Karanganyar, sempat menimbulkan kemacetan di dua arah jalan, Minggu (29/4/2018).
Sudarso, saksi mata, mengungkapkan, kecelakaan awalnya bermula saat pikap yang melaju dari arah Tawangmangu menuju Solo terlihat berjalan agak ke tengah jalan.
Di saat bersamaan, dari arah sebaliknya, melaju sebuah minibus yang berisikan rombongan penumpang.
"Ada beberapa penumpang di dalam minibus tersebut," ucap Sudarso saat ditemui awak wartawan di lokasi kejadian.
Baca: May Day, 50.000 Buruh KRPI Akan Gelar Karnaval Budaya di Jakarta
Menurutnya, karena pikap terlihat melaju agak ke tengah jalan, sopir minibus berusaha membanting setir ke kiri jalan.
Namun, sopir minibus gagal membelokkan kendaraannya dan akhirnya menabrak pikap tersebut.
Setelah kecelakaan, kondisi ruang kemudi terlihat rusak parah, sementara bagian depan minibus terlihat remuk akibat menabrak pohon di pinggir jalan
Sudarso mengatakan, usai kejadian, warga langsung membawa korban menuju Rumah Sakit terdekat.
Baca: Begini Kondisi Sementara Korban Kecelakaan Pikap dan Minibus di Gayamdompo Karanganyar
Dari data yang diterima TribunSolo.com, sopir pikap, Suryo Marto Sukoco, diketahui dirawat ke RS Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah.
Dari keterangan saksi, Suryo diketahui mengalami luka di bagian kaki dan wajah.
Sementara itu, dua korban lainnya, Shela Tri Setyawan dan seorang anak Akika J yang berada di dalam pikap dirujuk ke RSUD Karanganyar.
Bangkai pikap yang sebelumnya berada di tengah jalan berhasil dievakuasi menggunakan mobil derek.
Baca: Delia Septianti Umumkan Perpisahan dari Sang Suami Lewat Insta Story
Material pecahan kaca mobil terlihat berserak di tengah jalan, tumpahan oli juga sudah ditutupi dengan pasir.
Untuk menghindari kemacetan, beberapa kendaraan terlihat melewati Jalan Alternatif Bejen, yang berada tidak jauh dari jalan utama. (*)