Jaga Stabilitas Pangan Sebelum Lebaran, Bulog Subdivre III Surakarta Gelar Pasar Murah di 4 Titik
Dalam kegiatan Pasar Murah, biasanya beras yang terserap bisa mencapai 3 kwintal hingga 5 kwintal.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Hanang Yuwono
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Upaya pengendalian harga pangan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta juga dilakukan melalui kegiatan Pasar Murah.
Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Titov Agus Sabelia, mengatakan untuk program pasar murah, Bulog fokus menjual beras premium.
Pasar murah sudah dimulai Senin (21/5/2018) lalu di Klaten.
"Kemudian hari ini pasar murah digelar di Pajang, Laweyan, Solo," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (24/5/2018).
Baca: 3 Bulan Mendekam Dipenjara, Kondisi Rumah Roro Fitria yang Berlapis Emas Kini Bikin Prihatin
Lantas setelah itu pada Jumat (25/5/2018) pasar murah akan digelar di Seboto, Ampel Boyolali.
Dan terakhir 11 Juni 2018 mendatang pasar murah akan dilakukan di Wonogiri.
Titov menambahkan adanya pasar murah we tersebut yakni untuk menekan harga beras premium di pasaran.
Dalam pasar murah tersebut beras premium dibanderol dengan harga Rp 11.600 per kilogram, gula pasir seharga Rp 12 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 12 ribu per kilogram, dan tepung terigu Rp 7.000 per kilogram.
Baca: Heran Jaksa Selalu Tanya Bakpao saat Persidangan, Fredrich Yunadi: Nanti Saya Kirim 10 Lusin
Dalam kegiatan Pasar Murah, biasanya beras yang terserap bisa mencapai 3 kwintal hingga 5 kwintal.
"Namun untuk Pasar Murah kami siap mengirim pasokan, dan tidak membatasi alokasi," ujarnya.
Lebih lanjut sebagai kegiatan stabilisasi pasar terutama saat Ramadan, Bulog juga melakukan penggelontoran beras jenis medium tidak hanya sampai Lebaran saja, tidak hanya berlangsung pada Ramadan namun juga akan berlangsung hingga akhir tahun 2018.
"Sehingga kami optimis, harga beras khususnya menjelang Lebaran tahun ini tetap terkendali," tutupnya. (*)
