Inflasi di Kota Solo Mencapai 0,85 Persen, Sektor Volatile Food Paling Banyak Mempengaruhi
Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta membukukan adanya inflasi selama bulan Juni atau pasca Ramadan dan Lebaran 2018 di Kota Solo sebesar 0,85 persen
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta membukukan adanya inflasi selama bulan Juni atau pasca Ramadan dan Lebaran 2018 di Kota Solo sebesar 0,85 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta R Bagus Rahmat Susanto mengatakan dilihat dari sisi komponen pengeluaran, dikatakannya, perubahan tertinggi terjadi pada volatile food.
"Volatile food naik 2,19 persen atau menyumbang 0,37 persen terhadap inflasi Kota Solo pada Juni 2018," terangnya kepada wartawan, Selasa (3/7/2018).
Lantas lanjutnya, disusul oleh administered price yang naik 1,74 persen dan memberikan andil 0,32 persen terhadap inflasi.
Baca: BREAKING NEWS - Pengumuman SBMPTN 2018 Maju Jadi Pukul 15.00 WIB
Sedangkan untuk kelompok inti (core) naik 0,78 persen dengan andil 0,16 persen terhadap inflasi Juni 2018.
Sementara itu, dari 363 komoditas yang dipantau pergerakan harganya, 130 di antaranya mengalami perubahan harga.
Dari total yang mengalami perubahan harga tersebut, 108 di antaranya mengalami kenaikan harga.
"Antara lain angkutan udara naik, angkutan antarkota, daging ayam ras, dan cabai rawit," katanya.
Baca: Pernah Main Sitkom Bareng, Tya Ariestya Ucapkan Hal tentang Raffi dan Gigi, Kini Jadi Kenyataan
Di sisi lain, ada sebanyak 22 komoditas yang terpantau mengalami penurunan harga.
Ia mengatakan beberapa komoditas tersebut, yaitu telur ayam ras turun 6,17 persen dengan andil deflasi 0,0489 persen.
Komoditas lainnya yakni cabai merah 9,88 persen dengan andil 0,0283 persen, dan bawang merah 1,10 persen dengan andil 0,0050 persen. (*)