Sambut Pilpres 2019
Duet Prabowo-AHY Dianggap Berpotensi untuk Raup Banyak Suara dari Kalangan Milenial
Prabowo-AHY, kata Pangi juga dianggap duet paling masuk akal karena AHY seorang anak muda.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Merujuk pertemuan politik antara Prabowo dan SBY di Mega Kuningan, Selasa lalu sejatinya calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra sudah mengerucut.
Duet Prabowo-AHY kemungkinan yang akan diusung karena dinilai paling menjual.
"Kalau saya melihat Prabowo-AHY lebih menjual."
"Artinya bisa menjadi lawan tanding yang sebanding jika head to head dengan Jokowi dan pasangannya," ujar Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago dalam pernyataannya, Jumat(27/7/2018).
• Sabtu 28 Juli 2018 Muncul Gerhana Bulan, Ini Tata Cara Sholat Gerhana
Prabowo-AHY, kata Pangi juga dianggap duet paling masuk akal karena AHY seorang anak muda.
Berbanding lurus dengan keberadaan 40 persen atau 80 juta pemilih di pemilu adalah milenial atau berusia 17 sampai 38 tahun.
"AHY memiliki racikan elektoral yang tinggi."
"Dia tertinggi sebagai cawapres berdasarkan hasil sejumlah survei, bahkan mengalahkan Pak JK."
"Pak SBY juga punya pengalaman langsung di pemerintahan, jadi mentornya nanti bisa langsung Pak SBY," jelasnya.
• Bantah Pernah Jadi Komisaris Freeport, Amien Rais: Buktikan, Saya Kasih Rp 100 Juta
Di samping itu, lanjut Pangi, AHY terbantu oleh mesin Partai Gerindra yang sudah memiliki investasi elektoral sebanyak 10 persen.
"Itu akan menggerakkan AHY."
"Dan tak kalah penting, AHY juga intelektual."
"Itu penting untuk menjadi pertimbangan Prabowo," katanya, seperti dikutip TribunSolo.com dari Tribunnews.com.
Lebih jauh Pangi menjelaskan partai Gerindra bisa rugi dua kali jika Prabowo Subianto menyerahkan tiket calon presiden kepada orang lain.
Suara Gerindra jeblok di pemilu legislatif dan calon yang diusung Gerindra kalah di Pilpres mendatang.