Kenang Serangan Umum 4 Hari Kota Solo, Pemkot Suguhkan Tari Kridho Retno
Pemerintah Kota Solo menggelar upacara peringatan Serangan 4 Hari Kota Solo pada Selasa (7/8/2018) pagi.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Daryono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota Solo menggelar upacara peringatan Serangan Umum 4 Hari Kota Solo pada Selasa (7/8/2018) pagi.
Upacara diikuti seluruh Muspida Kota Solo di halaman Balai Kota Solo.
Dalam upacara disuguhkan tarian bertajuk Tari Kridho Retno untuk mengenang peristiwa Serangan 4 Hari Kota Solo.
Pantauan TribunSolo.com, puluhan penari yang ditampilkan oleh Dinas Kebudayaan Kota Solo bersemangat bak pejuang yang berkorban melawan penjajah saat itu.
• Usianya Baru 15 Tahun, Ini Cerita Nur Wijaya Kusuma, Mahasiswa Termuda UGM Asal Solo
Tari Kridho Retno diartikan sebagai perjuangan rakyat Indonesia mempertahankan persatuan, kesatuan, dan keutuhan negara.
Diharapkan dengan tarian itu masyarakat masa kini untuk semangat dan terampil menyingkirkan segala rintangan dan hambatan.
Adapun bertindak sebagai pembina upacara, Ketua DPRD Kota Solo, Teguh Prakosa yang membacakan sambutan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Teguh mengatakan, Serangan Umum 4 Hari di Kota Solo pada 7-10 Agutus 1949 adalah momentum dalam mempertahankan eksistensi bangsa yang merdeka.
"Serangan Umum memiliki makna sangat berarti bagi Kota Solo, karena pada saat itulah puncak perjuangan warga Kota Solo dalam mempertahankan kemerdekaannya," jelasnya.
"Sebuah perlawanan heroik dari warga Solo, yang mampu mematahkan agresi penjajah Belanda yang ingin kembali menguasai tanah air."
• Video Detik-detik Truk Tangki Berisi Bahan Bakar Meledak di Jalan Tol di Italia
Pihaknya berharap dalam peringatan Serangan Umum 4 Hari Kota Solo, tidak sekedar mengenang dan mengingat semangat juang para pahlawan bangsa.
Namun, lanjutnya, semangat perjuangan dan rela berkorban yang harus dilestarikan dan ditindaklanjuti oleh para pelajar dan generasi penerus bangsa. (*)