Kiprah Persis Solo
Persis Solo Akhirnya Tak Bisa Berkandang di Stadion Sriwedari, Ini Penyebabnya
Menurut Iwan, manajemen telah berupaya keras mewujudkan keinginan pecinta Persis Solo membawa tim bertanding di Stadion Sriwedari.
Penulis: Imam Saputro | Editor: Junianto Setyadi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Keinginan Persis Solo untuk berkandang di Stadion Sriwedari di sisa kompetisi Liga 2 tak mendapatkan restu dari pihak keamanan.
Dikutip dari situs resmi Persis Solo, keberatan dari Polresta Surakarta tersebut tertuang dalam surat bernomor B/5027/VIII/OPS 3.2.1/2018/Resta Ska.
Dalam Surat tersebut, terdapat empat poin pertimbangan dari Polresta Surakarta.
Pertama, Stadion Sriwedari tidak dilengkapi dengan pagar pembatas, tidak terdapat lokasi parkir.
• Persis Solo Miliki Pelatih Fisik Baru
Kemudian tribun Stadion Sriwedari yang tak sesuai dengan kapasitas animo suporter Persis Solo lebih kurang 20.000 orang.
Lalu prasarana lainnya sangat minim.
Juga, tidak tersedia lokasi tiket boks yang sesuai standar stadion.
Dengan adanya keputusan dari Polresta Solo tersebut maka keinginan Persis Solo untuk bisa tetap bermain di Solo tentu saja gagal terwujud.
• Kapolresta Solo Sebut Stadion Sriwedari Belum Layak untuk Kandang Persis Solo
Manajer Persis Solo, Setiawan Muhammad alias Iwan, Minggu (26/8/2018), mengatakan, dengan kondisi ini maka Persis Solo belum bisa bermain di Kota Solo sampai Stadion Manahan selesai direnovasi.
Padahal, menurut Iwan, terhadap empat poin keberatan tersebut sebenarnya sudah ada solusi.
Juga, telah disampaikan saat pihaknya beraudiensi dengan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, dan Kepala Dispora Kota Surakarta, Joni Hari Sumantri.
“Poin-poin tersebut sudah kami berikan solusi," katanya kepada TribunSolo.com.
• Tersandung kasus Narkoba, Fariz RM Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara
"Seperti pemasangan pagar pembatas, lokasi parkir yang sudah berkoordinasi dengan pihak setempat, fasilitas lampu stadion."
"Dan pemecahan massa, kami telah rencanakan layar lebar di beberapa korwil untuk nonton bareng,” kata Iwan.