Peron KA Bandara Mulai Dibangun di Stasiun Solo Balapan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Yogyakarta mulai membangun peron khusus di Stasiun Solo Balapan.

Hal itu dilakukan untuk menunjang beroperasinya jalur kereta bandara dari dan menuju Bandara Adi Soemarmo di Boyolali.

Dijumpai di Stasiun Purwosari pada Selasa (28/8/2018) pagi, Manajer Humas PT KAI Daop VI,  Eko Budiyanto, mengatakan, pembangunan sarana penunjang beroperasinya kereta api bandara tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng beberapa hari lalu. 

Lanjutnya, saat ini pembangunan peron tunggu baru dilakukan di Stasiun Solo Balapan.

"Pembangunan sarana pengunjung peron tunggu di Solo Balapan ini ditargetkan selesai pada bulan Maret 2019," ungkapnya.

• AP 1 Bandara Adi Soemarmo Solo Targetkan 22 Ribu Penumpang Kereta Bandara per Hari pada 2019 Nanti

Eko menerangkan, lokasi peron tunggu KA Bandara berada di jalur 8, 9 dan 10 Stasiun Solo Balapan.

Untuk jalur 9 akan dimatikan dan selanjutnya akan digunakan sebagai peron tunggu dengan 2 lantai.

Bagian bangunan peron berukuran panjang 150 meter dengan luas keseluruhan sekitar 2.000 meter persegi. 

"Diharapkan nantinya masyarakat dapat lebih memilih atau menggunakan transportasi massal umum terutama kereta api," ucapnya.

"Kereta api lebih banyak memberikan keuntungan seperti hemat waktu, biaya, kenyamanan, keselamatan, hal ini juga akan berdampak pada pengurangan kemacetan di jalan raya."

Sebelumnya, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo, Abdullah Usman, 
memastikan jika pengoperasian KA Bandara mundur hingga Mei 2019.

Alasan teknis membuat jalur sepanjang 13 kilometer belum bisa tersambung sesuai target awal tahun.

• Progres Pembebasan Lahan Proyek Kereta Bandara Adi Sumarmo-Solo Balapan Sudah 90 Persen

Saat ini progres pembangunan stasiun bandara sudah mencapai 73 persen. 

"Ternyata mundur stasiun bandara, bulan Mei baru selesai, harus mundur selama sekitar dua bulan," papar Usman. (*)