Film Wiro Sableng : Tak Melulu Soal Sableng, Tapi Penuh Esensi Sejati Pendekar dari Indonesia
Sebagai ahli waris karya besar ayahanda sekaligus menjadi pemeran utama dalam film, adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Vino
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dengan tagline ikonik Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, film Wiro Sableng siap memanjakan penontonnya dengan suguhan cerita menarik, seni laga, serta nuansa kolosal bercitarasa lokal.
Wiro Sableng, yang merupakan tokoh legendaris karya besar dari Almarhum Bastian Tito, yang karakteristiknya sangat Indonesia sekali.
"Jadi dalam cerita Wiro Sableng ini ini melulu komedi kolosal saja yang diangkat, namun juga terdapat esensi sejati seorang pendekar yang sangat Indonesia sekali," ujar Vino G Bastian, selaku pemeran tokoh Wiro Sableng dalam film tersebut, saat berkunjung ke kantor Tribunnews Solo, Minggu (2/9/2018).
Vino G Bastian yang juga selaku putra dari Bastian Tito berujar, jadi tidak melulu soal komedi kolosal saja, namun ada karakter lainnya yang digambarkan sang Ayah bagi sosok Wiro Sableng.
• Kementerian ESDM Catat Cadangan Batu Bara Indonesia Naik Jadi 37 Miliar Ton
Adakalanya Wiro serius terutama saat menghadapi cool, dan sableng juga.
Sebagai ahli waris karya besar ayahanda sekaligus menjadi pemeran utama dalam film, adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Vino.
Karena melalui Film Wiro Sableng ini seolah menjadi bentuk rasa cinta dan bakti dirinya sebagai seorang anak kepada ayahnya.
Sebelumnya Vino sama sekali tidak menginginkan peran Wiro Sableng, namun visi yang ditawarkan Lala Timothy produser serta penulis naskah di film tersebut terus 'menjebaknya' untuk akhirnya memiliki peran tersebut.
"Namun walaupun demikian, malah lebih memperkuat saya untuk terus melestarikan karya ayah saya, dan ini juga menjadi cita-cita besar ayah saya," katanya.
• Sandiaga Relakan Empat Tiket VVIP Penutupan untuk Warga yang Semarakkan Asian Games 2018
Berbagai tantangan dijalaninya, termasuk tidak hanya akting, namun bela diri.
Latihan terus dilakukannya bersama pelatih selama enam bulan.
Treatments pendalaman karakter sosok Wiro Sableng terus dilakukannya, antara lain membaca seluruh novel karya Ayahnya tersebut.
Padahal dulu saja Vino tak membaca novel-novel karya ayahnya.
• Ditjen Pajak Sisir WP yang Tidak Pernah Diperiksa Tiga Tahun Terakhir
"Jadi saya membaca 10 novel pertama serta naskah film yang ditulis Lala bersama Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma," katanya.
Vino pun yakin bersama Lifelike Pictures serta bersinergi dengan Fox International Production, yang merupakan anak perusahaan 20th Century Fox, film Wiro Sableng dapat lestari ke level yang lebih tinggi. (*)