Sektor Pembangunan di Solo Ikut Terdampak Kenaikan Nilai Tukar Dollar AS terhadap Rupiah
Di mana saat ini kenaikan bahan baku besi dan bahan-bahan bangunan lainnya di angka 5-10 persen.
Penulis: Garudea Prabawati | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Proyek pembangunan ikut terdampak akan adanya kenaikan nilai tukar Dollar terhadap Rupiah.
Ketua Gabungan Pelaksana Kontraktor Nasional Indonesia (Gapensi) Jawa Tengah, Djoko Oryxhadi, menyebutkan hal tersebut terjadi karena dengan adanya nilai tukar Dollar yang naik tentu mengerek laju material bangunan, terutama yang impor.
"Kondisi semacam ini bukan pertama terjadi, namun untuk yang kali ini, saja kami belum melakukan perhitungan eskalasinya," ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/9/2018).
Namun jika melihat khususnya dengan proyek-proyek yang ada, selama ini ada dua bagian.
• Menengok Serunya Lomba Kicau Burung di Taman Kota Karanganyar
Untuk proyek dengan pengerjaan konstruksi memang terdampak berat.
Namun untuk proyek yang bukan konstruksi tidak akan terkena dampaknya.
Kalau yang paling berat ya kalau semua proyeknya beton.
"Karena ketika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar merosot, beton dan semen harganya pasti naik terus," ucapnya.
Di mana saat ini kenaikan bahan baku besi dan bahan-bahan bangunan lainnya di angka 5-10 persen.
Pihaknya juga menambahkan hal semacam ini harus bisa dihadapi para kontraktor. (*)