Sopir Bendi Kereta Kuda Wisata di Solo Dapat Seragam Baru Berupa Rompi Motif Batik
Tak hanya itu, seragam dinas operasional bendi tersebut juga dilengkapi dengan nama paguyuban di bagian punggung.
Penulis: Facundo Crysnha Pradipha | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para sopir kereta kuda wisata atau bendi yang tergabung dalam paguyuban bendi Manahan mendapat seragam dinas baru dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.
Penyerahan seragam digelar saat berlangsungnya Car Free Day (CFD) di Jl Ir Juanda, depan Kantor Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, Minggu (30/9/2018) pagi.
Turut hadir sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkot Solo dan pengemudi bendi yang tergabung dalam paguyuban.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Solo, Ari Wibowo, mengatakan, seragam baru menggantikan seragam lama berupa beskap merah dengan blangkon.
• Pemerintah Tetapkan Masa Tanggap Darurat Gempa dan Tsunami Palu dan Donggala Selama 14 Hari
"Seragam barunya berupa rompi cokelat dengan aksen Jawa (batik) itu juga wajib dipakai sebagai penanda bahwa bendi yang beroperasi berada dibawah binaan pemerintah kota," jelasnya.
Tak hanya itu, seragam dinas operasional bendi tersebut juga dilengkapi dengan nama paguyuban di bagian punggung.
Lalu tulisan Pemkot Surakarta serta nomor keanggotaan terdaftar di depannya.
Selain itu, Pemkot juga menyerahkan seragam dan keranjang kotoran kuda.
• Simpan Ratusan Keris dari Kolektor, Ini Syarat Menghibahkan Keris ke Museum Keris Nusantara di Solo
Plt Sekda Solo, Untara, menuturkan, Pemkot Solo juga menyerahkan dua rambu portable bergambar klakson coret dan rambu berhenti, serta 4 traffic con pada 2 rumah ibadah di Pucangsawit.
"Rambu ini diberikan untuk Gereja Katolik Santa Perawan Maria Regina (Purbowardayan) dan Masjid Baitul Iqror (Nusukan)," terang Untara.
"Jadi saat ibadah digelar rambu ini bida dipasang sebagai imbauan untuk kendaraam yang melintas di sekitar rumah ibadah." (*)