Ini Pesan Tertulis pada Monumen RRI di Balong Karanganyar, yang Diresmikan di Era Presiden Soeharto
Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut Kabupaten Jenawi, Karangangar, mempunyai andil dalam kemerdekaan Indonesia
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Putradi Pamungkas
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut Kabupaten Jenawi, Karangangar, mempunyai andil dalam kemerdekaan Indonesia.
Sebab, penyiar radio semasa pascakemerdekaan RI menyampaikan siaran radionya dari Desa Balong, Kecamatan Jenawi.
“Jenawi punya andil untuk kemerdekaan Indonesia, kita akan kenang para sepuh minisepuh yang saat itu berjuang menyampaikan siaran radio dari tempat ini,” kata Juliyatmono dalam sambutannya di malam hiburan Napak Tilas Perjuangan Penyelamatan Pemancar Radio RRI di Dusun Balong, Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Sabtu (29/9/2018) malam.
Untuk mengingat perjuangan itu, sebuah monumen didirikan di lokasi yang menjadi tempat penyiaran.
• VIDEO - Penuhi Halaman depan Dalem Kalitan Solo, Masyarakat Antusias Tonton Film G30S/PKI
Monumen itu diresmikan oleh Harmoko, Menteri Penerangan era Presiden Soeharto, bertepatan pada Hari Radio Nasional pada 11 September 1985.
Sebuah prasasti pada monumen menjelaskan sejarah perjuangan penyiaran radio semasa Perang Kemerdekaan II pada 1948-1949.
Berikut isi prasasti tersebut.
“SEKALI DI UDARA TETAP DI UDARA
Dengan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Desa Balong telah menjadi saksi sejarah bagi angkasawan RRI/PHB Markas Besar Komando Jawa (GM II) yang telah melakukan siaran dan hubungan dengan Pemerintah Darurat RI di Sumatera dan Luar Negeri pada Perang Kemerdekaan II (Clash II) tahun 1948-1949.
Gelorakan terus tekad dan semangat perjuangan demi tercapainya cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Sekali merdeka, tetap merdeka.” (*)