2 Ton Ikan Siap Panen Mendadak Mati, Pembudidaya di Klodran Karanganyar Rugi Rp 50 Juta
Ketua Paguyuban Pokdakan Mina Sri Mulyo, Bambang Agus Warsito, mengaku kejadian ini mengakibatkan kerugian materiil hingga senilai Rp 50 juta.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 2 ton ikan mati di saluran irigasi milik Paguyuban Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Sri Mulyo yang berlokasi di kawasan Tugu Boto, Klodran, Karanganyar, pada Sabtu, (13/10/2018) sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Ketua Paguyuban Pokdakan Mina Sri Mulyo, Bambang Agus Warsito, mengaku kejadian ini mengakibatkan kerugian materiil hingga senilai Rp 50 juta.
"Dua ton itu jika dirupiahkan sebanyak Rp 50 juta, dan padahal ikan-ikan ini sebenarnya sudah siap dipanen," kata Bambang menjelaskan.
"Kita tinggal nunggu bakul (pembeli) malah kena musibah," lanjutnya.
Bambang juga mengaku turut menyayangkan kejadian ini.
Setidaknya 8-9 dari 33 peternak yang membudidaya ikan-ikan ini turut mengalami kerugian.
• 2 Ton Ikan Milik Pembudidaya di Klodran Karanganyar Mendadak Mati, Diduga Keracunan Zat Kimia
Diberitakan sebelumnya oleh TribunSolo.com, matinya ikan-ikan milik pembudidaya ini diduga kuat karena mengalami keracunan.
Mereka mencurigai adanya zat kimia berbahaya yang mencemari saluran irigasi.
Jenis ikan yang mati di antaranya, nila, lele dan patin.
"Dari dulu sejak 10 tahun tidak pernah ada kejadian seperti ini," kata Bambang, saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (14/10/2018) siang.
Pihaknya mengatakan tidak akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Karena kasus ini telah ditangani oleh Bintara pembinanaan dan keamanan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas).(*)