Ustadz Abdul Somad Tanggapi Adanya Kubu Kampret dan Cebong yang Kerap Memanaskan Media Sosial
Abdul Somad menjawab tentang kondisi ummat saat ini ketika ditanya Karni Ilyas tentang dua kubu yang kerap disapa Kampret dan Cebong di media sosial.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Ustadz Abdul Somad berbicara banyak tentang politik.
Hal ini disampaikan oleh Abdul Somad ketika diwawancarai oleh Karni Ilyas di Tv One, Jumat (7/12/2018).
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Karni menanyakan kepada Abdul Somad tentang perpecahan massa yang terjadi jelang tahun politik.
Dikatakan oleh Karni Ilyas, saat ini massa seolah terpecah menjadi dua kubu.
• Sering Tampil di TV, Ustaz Abdul Somad Beberkan Isi Lemari Pakaiannya: Saya Cuma Punya 5 Sarung
Dua kubu tersebut kerap disapa 'kampret' dan 'cebong'.
Lebih lanjut menurut Karni, dua kubu tersebut berperang secara masif di media sosial.
Bahkan Karni menyebut dua kubu ini lebih nyaring suaranya dibanding calon-calon yang maju dalam Pemilu.
Atas kondisi tersebut, Karni Ilyas khawatir adanya dua kubu ini dapat memecah belah bangsa.
"Bagaimana ustadz, kalau kita lihat di media, apalagi di media sosial, seolah-olah bangsa ini terbelah dalam dua opini besar."
"Yang satu dibilang kampret yang satu dibilang cebong."
"Ini lebih keras perangnya dari pada yang kampanye terbuka, atau calon-calon yang mereka majukan."
"Saya agak khawatir sebetulnya bangsa ini terpecah begitu, dan yang lebih khusus lagi, ummat pun terasa terpecah dua."
"Bagaimana ustadz melihatnya dan apa yang ustadz ingin sampaikan agar tidak terjadi hal buruk nanti?," tanya Karni Ilyas.
• Intip Keseruan Para Seleb Hadiri Kajian Ustaz Abdul Somad, Mulan Jameela Rela Duduk di atas Kabel
Menanggapi hal tersebut, Abdul Somad mengatakan bahwa tokoh-tokoh penting yang ada di dua kubu tersebut harus dipertemukan untuk diajak rembug bersama.
Abdul Somad juga tak ingin bangsa ini terpecah hanya karena kepentingan politik sesaat alias 5 tahunan.
"Menjinakkan buaya itu sulit, tapi ada yang lebih sulit, menjinakkan pawang-pawang buaya," jawab Abdul Somad.
"Insyaallah kalau pawang-pawang ini sudah duduk bersama terlepas dari latar belakang, basic pendidikan, partai, kepentingan, duduk bersama yang kita bahas adalah kepentingan besar sebagai ummat."
"Dulu kita pernah punya masa lalu, Sriwijaya kemudian Majapahit."
"Maka jangan sampai kepentingan sesaat 5 tahun ini memporak-porandakan bangunan yang kokoh dan kuat."
"Bahwa nanti setelah kita berijtihad menurut isyarah kita ini yang kita pilih, Insyaallah Allah akan memberikan jalan."
"Maka saya pikir tokoh-tokoh intinya harus mendinginkan," imbuh Abdul Somad.
Simak videonya berikut ini.
Alasan Abdul Somad tidak ikut reuni 212
Diberitakan sebelumnya di TribunWow.com, dalam kesempatan wawancara tersebut, Karni Ilyas juga menanyakan alasan Abdul Somad yang tidak hadir pada Reuni Akbar 212, Minggu (2/12/2018).
"Kenapa ustadz tidak hadir di 212 kemarin?," tanya Karni Ilyas.
Abdul Somad menjawab bahwa dirinya tidak hadir karena jadwal yang bertabrakan dengan jadwal ceramah dirinya.
"212 yang pertama saya tidak hadir karena jadwal pengajian, 212 yang kemarin tidak hadir juga karena ada jadwal pengajian, maka dua kali tidak datang karena jadwal pengajian," katanya.
Lalu, ia bukan dengan sengaja ceramah di hari yang sama dengan Reuni Akbar 212, karena ia pikir tidak akan ada reuni.
"Kenapa ustadz tidak setting? Karena saya tidak terpikir bahwa akan ada reuni, akan ada pertemuan," tambah Abdul Somad.
Jawaban dari Abdul Somad ini pun membuat Karni tertawa simpul.
"Jadi saya selalu membuat jadwal itu, siapa yang mengundang, ya saya tulis saja, saya tidak tahu tanggalnya bahwa itu momen Maulid Nabi, itu ada tanggal 2 bulan 12, kayak Abdul Somad tanggal 2 bulan 12 itu Reuni 212 lo," tambahnya.
Karni kembali tertawa mendengar pernyataan dari Abdul Somad yang tidak pernah memasukkan agenda dengan keterangan saat mengisi ceramah.
"Hehehee," Karni Ilyas yang tertawa.
Lalu, Abdul Somad menambahkan dengan menyebut walaupun beberapa ustadz kondang tak hadir, acara itu masih tetap berlangsung mematahkan anggapan yang beredar.
"Dan ini sebenarnya hikmah yang saya tangkap di sini, di sana tidak ada ustaz Arifin Ilham, di sana tidak ada Aa Gym, di sana tidak ada Ustadz Somad, tidak ada Habib Rizieq Shihab, kenapa ummat ini berkumpul? Ummat berkumpul memperlihatkan cintanya, syiarnya tanpa ada ustadz."
"Tanpa ada kepentingan dan semuanya berjalan damai aman tentram, membungkam mulut yang berkata kalau berkumpul ramai akan mengamuk, akan menghancurkan, akan radikal, mana?," tambahnya.
Walaupun tidak ikut hadir, Abdul Somad juga menyampaikan simpati dan dukungannya pada Reuni Akbar 212.
“Acara yang dihadiri lebih 7 juta orang itu telah berlangsung damai, tidak ada kekerasan. Bahkan satu ranting dahan pun tidak ada yang patah,” katanya.
“Jumlah yang hadir luar biasa besar,” tambahnya. (TribunSolo.com/Fachri Sakti Nugroho)