Isi Seminar di Sukoharjo, Ketua NII Crisis Center: Hoak dan Radikalisme adalah Satu Paket
Amir Institute bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggelar seminar dengan mengangkat tema 'Pemilu Damai Tanpa Hoax dan Radikalisme'.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Fachri Sakti Nugroho
"Kita harus kritis, biarpun mereka membawa sesuatu yang berbau agama dan kitab suci kita harus memkritisi dan mempelajari terlebih dahulu," kata Ken.
"Kini banyak kelompok yang berkedok nasionalisme, mereka seolah pro terhadap Pancasila, padahal mereka ingin menggulingkan Pancasila, ini yang harus diwaspadai," imbuhnya.
• Dikelola Mantan Napi Terorisme, Pop Warung Diharapkan Mampu Saingi Mini Market
Hadir juga dalam pertemuan tersebut, Kombes Pol Yosef Sriyono Joko Handono.
Yosef mengungkapkan media dan berita hoax sangat mengganggu persatuan dan kesatuan.
"Awalnya mengarah pada intoleransi, lalu ekstrimis, dan pada akhirnya menjadi terorisme, ini yang kita cegah," terang Yosef.
Yosef berharap warga Indonesia mampu bersatu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, melawan kelompok-kelompok yang intoleransi, sehingga perilaku radikalisme bisa dicegah. (*)