Tsunami di Banten dan Lampung
Kesedihan Mantan Gitaris Seventeen, Tak Bisa Datangi Pemakaman Sahabatnya Korban Tsunami Banten
Belum reda kesedihan itu, beredar kabar Herman Sikumbang, gitaris Seventeen menjadi korban berikutnya. Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa
Penulis: Putradi Pamungkas | Editor: Putradi Pamungkas
"Bani jam 1 siang di gamping | oki jam 4 sore di krapyak | ujang hari ini di cileduk | herman hari ini di tidore"
"Atas nama saya pribadi dan keluarga Atas nama seventeen Dan semua para sahabat, Mohon maaf tidak bisa menghadiri semua acara pemakaman saudaraku @rukmanarustam dan @hermanseventeen"
"Ingin raga ini menghadiri semua proses pemakaman tapi apa daya"
"Doaku untuk almarhum dan ketabahan keluarga yg ditinggalkan"
"Salam untuk semua keluarga disana"
"Selamat jalan saudaraku," tulisnya.

Sebelumnya, meski tak kuasa menahan duka, ia mencoba menggalang bantuan dari netter.
Hal itu ia sampaikan lewat unggahan di akun Instagramnya.
"Mohon doanya terus, apabila warga di sana mengenali korban tolong mention saya secepatnya, terima kasih," ujarnya sembari berlinang air mata.
Mantan gitaris Seventeen itu juga sempat mengunggah tulisan berikut ini.
"Innalillahi waina lillahi rojiun
@baniseventeen
@oki_wijaya
Selamat jalan sahabatku
Selamat jalan...."
"Mohon bantuannya terus mencari makasih sebanyak banyaknya maaf buat keluarga yg ditinggalkan mohon tabah dan ikhlas," tulisnya.

Gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang. (*)