Pilpres 2019
Soal Debat Pilpres 2019, Sandiaga Berharap Debat 'Jangan Kayak Ngadu Ayam'
Sandiaga S Uno mengusulkan debat dalam Pilpres 2019 jangan seperti mengadu ayam.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga S Uno mengusulkan debat dalam Pilpres 2019 jangan seperti mengadu ayam.
Sandiaga menilai, soal panelis dan moderator yang akan memandu debat Pilpres 2019, pihaknya menyerahkan sepenuhnya pada pilihan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya serahkan ke KPU saja, asalkan panelis dan moderator netral dan tidak berpihak," kata dia usai olahraga bersama komunitas lari di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Minggu (30/12/2018).
• Sandiaga Uno: Utang Negara Rp 5000 T Lebih, Anak-anak Dibebani Utang Rp 13 Juta per Hari
Cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto itu berharap konsep debat harus sesuai adab ketimuran (Indonesia), sehingga menjunjung tinggi gagasan, saling menghormati dan tidak saling menyerang.
"Jangan kaya' ngadu ayam gitu, jangan saling menjatuhkan," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menilai, selama ini debat yang di sajikan tampak mengadu antara dua kandidat, ditambah banyaknya pendukung yang berjubel serta menyanyikan yel-yel dan berjoget-joget di dalam ruangan.
"Saya ngalamin, hal itu mengganggu banget," terang dia.
"Makanya paling banyak hanya bawa 20-30 pendukung saja, jangan sampai memobilisasi masa," imbuhnya.
• Olahraga di Waduk Cengklik Boyolali, Sandiaga Uno: Lari Bisa Kurangi Beban Biaya Kesehatan Negara
Sandi singgung utang negara
Cawapres RI nomor urut 02 Sandiaga Uno menyinggung persoalan utang negara yang diklaim telah mencapai Rp 5000 triliun, Minggu (30/12/2018).
Hal itu dikatakan Sandiaga Uno saat bertemu perwakilan umat Kristen Sragen dan relawan Prabowo-Sandi di Lingkungan Kuwungsari, Kelurahan Sragen Kulon, Sragen, Jawa Tengah.
Sandiaga dalam pertemuan itu awalnya memberikan sambutan terkait Usaha Kecil Menengah Indonesia (UMKM).
Kebetulan, salah seorang perwakilan umat Kristen Sragen, Agus yang sekaligus tuan rumah pertemuan, mempunyai sebuah usaha di bidang percetakan di Kuwungsari.
Agus saat itu juga menyerahkan secara simbolis bantuan berupa 5000 kalender yang diberikan kepada Sandiaga.