Hanya Ratusan Meter dari Kediaman Jokowi, Posko Baru BPN Prabowo-Sandi di Kelurahan Sumber Solo
BPN Prabowo-Sandi mendirikan posko yang hanya Berjarak ratusan meter dari kediaman Presiden Jokowi.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mendirikan posko yang hanya Berjarak ratusan meter dari kediaman Presiden Jokowi di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Dari pantauan TribunSolo.com, posko BPN Prabowo-Sandi menempati sebuah bangunan ruko yang berada di sekitar rumah orang nomor satu di Indonesia di kawasan Jalan Pleret Raya atau berada di kelurahan yang sama.
• Prabowo-Sandi Buka Posko Dekat Rumah Jokowi, Sekretaris DPC PDIP Solo : Kami Juara Bertahan!
Bahkan bangunan berwarna hijau itu, sudah dipasang papan besar bergambar Prabowo-Sandi bertuliskan Posko BPN, selain itu ada foto cukup besar Ketua BPN, Djoko Santoso.
"Baru saja dipasang (baliho) Prabowo-Sandi, beberapa hair ini pekerjaan," celetuk warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, Selasa (8/1/2019).
• Posko di Kauman Pasar Kliwon Solo Akan Dipakai Relawan Prabowo-Sandi Nobar Debat Capres
Adapun Ketua BPN Prabowo-Sandi Solo, Kurnia Sari mengungkapkan, jika posko tersebut bakal dipimpin langsung Djoko Santoso selaku Ketua BPN Prabowo-Sandi.
Bahkan mantan Panglima TNI itu, juga direncanakan meresmikan posko tersebut dalam waktu dekat ini.
"Nanti untuk konsentrasi pemenangan di Solo, selain ada Seknas Prabowo-Sandi di Klodran," ungkapnya.
Bertarung di Markas Banteng
Diberitakan sebelumnya Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menanggapi pernyataan dari Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandiaga, Mohamad Taufik yang akan mengubah Jateng dari "Kandang Banteng", menjadi "Lumbung Padi".
Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menuturkan, apa yang disampaikan Tim Prabowo-Sandi terkesan antagonis.
"Mimpi untuk mengubah Kandang Banteng di Jateng menjadi Lumbung Padi, terkesan antagonis," tuturnya kepada TribunSolo.com, Rabu (2/1/2019).
Aria yang juga politikus senior PDI Perjuangan (PDI-P) itu menilai, bahwa selama ini seolah-olah Kandang Banteng itu bukan Lumbung Padi, menjadi anggapan yang keliru.
Menurutnya, predikat Jateng sebagai Kandang Banteng, karena memang cukup pangan, karena banyak rumput sehingga "banteng-banteng" betah tinggal di Jateng.
"Metaforanya seperti itu, banteng-banteng lebih betah di sini (Jateng), kan anggapan dari tim mereka keliru," aku dia.