Rektor UNS Solo Kukuhkan Dua Guru Besar Baru

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi mengukuhkan dua guru besar baru di Auditorium UNS Solo, Kamis (10/1/2019)

Penulis: Imam Saputro | Editor: Putradi Pamungkas
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
Dua guru besar UNS Solo, Venty Suryani (kanan) dan Sri Hartati (kiri) usai dikukuhkan oleh Rektor UNS Solo di Auditorium UNS Solo, Kamis (10/1/2019) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi mengukuhkan dua guru besar baru di Auditorium UNS Solo, Kamis (10/1/2019).

Yang dikukuhkan pertama adalah guru besar Ilmu Kimia Organik Sintesis dan Bioorganik, Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang merupakan guru besar ke 197 UNS dan guru besar ke-14 di FMIPA.

Kemudian yang kedua adalah guru besar di bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman, Prof. Dr. Ir. Sri Hartati, M.P dari Fakultas Pertanian (FP) UNS yang merupakan guru besar ke 198 di UNS dan ke 28 di FP.

Dalam pidatonya, Rektor UNS mengatakan pengukuhan dua Guru Besar ini menjadi kado istimewa di awal tahun 2019 bagi UNS dan Fakultas MIPA dan Fakultas pertanian serta bagi bangsa dan negara Indonesia.

BPBD Perkirakan Hujan Lebat dan Angin Kencang Landa Sukoharjo hingga Februari 2019 Mendatang

"Kami juga semakin optimis bahwa kapasitas kelembagaan UNS sebagai Perguruan Tinggi sudah siap memasuki perubahan kelembagaan menuju PTNBH," kata Ravik.

Menurut rektor, dengan bertambahnya Guru Besar di UNS akan berkorelasi dengan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan UNS didalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun Venty Suryanti menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Sintesis Biosurfaktan Menggunakan Substrat dari Bahan yang Dapat Diperbarui (Renewable) dan Aplikasinya”.

Venty Suryanti mengatakan bahwa Surfaktan telah banyak digunakan sebagai bahan pengemulsi (emulsifier), bahan pembasah (wetting agent) dan bahan pelarut (solubilizing agent) dalam berbagai produk, yaitu makanan/minuman, deterjen, kosmetik dan farmasi.

Dikira Kakak Mikhayla, Nia Ramadhani Ungkap Reaksi Para Bule saat Ia Mengaku Ibu 3 Anak

Surfaktan pada umumnya merupakan produk turunan minyak bumi yang disintesis secara kimia yang dapat mencemari lingkungan karena bersifat tidak dapat terdegradasi secara alami (non-biodegradable).

Selain itu, minyak bumi merupakan sumber bahan baku yang tidak dapat diperbarui.

Surfaktan yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu ketika ditumbuhkan dalam media dan kondisi tertentu atau yang disebut Biosurfaktan menjadi pilihan untuk kebutuhan ini.

“Biosurfaktan dapat diaplikasikan untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan oleh logam berat dan senyawa-senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) yang toksik,” jelasnya.

PD BPR Bank Solo Perpanjang Bulan Promosi Kredit Pegawai dan Kredit

Sedangkan Sri Hartati menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Peran Ilmu Pemuliaan Tanaman Bagi Pengembangan Anggrek di Indonesia”.

“Bidang keilmuan saya adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merubah genotip atau susunan genetik suatu tanaman hingga menjadi lebih berharga atau bermanfaat,” kata dia.

Ia menambahkan, Ilmu Pemuliaan Tanaman penting bagi dunia pertanian karena bisa tercipta varietas-varietas tanaman yang mempunyai keunggulan sifat-sifat sesuai yang diinginkan manusia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved