Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Demi Keamanan, Pimpinan KPK Diusulkan ICW Agar Tinggal di Kompleks Rumah Dinas

Kompleks tersebut, usul Donal, memiliki satu pintu untuk akses keluar masuk. Ia berpendapat, dengan begitu sistem keamanan akan lebih menyeluruh

Tribunnews.com/ Ist
Rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif di Jalan Kalibata Jakarta Selatan ditemukan botol berisi berisi spritus dan sumbu api. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch ( ICW) Donal Fariz mengusulkan agar pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) bermukim pada satu kompleks rumah dinas.

Hal itu diusulkan Donal setelah terjadi kasus dugaan teror di rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yaitu Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

"Menurut saya yang harus dilakukan sekarang oleh KPK pasca-teror terhadap pimpinannya adalah melakukan assesment internal pengamanan mereka," kata Donal saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).

"Misalnya apakah memang penting untuk memikirkan pimpinan KPK itu punya lingkungan rumah khusus tertentu," lanjutnya.

Sindir Defisit BPJS Kesehatan, Prabowo: Negara Tak Mampu Bayar Rumah Sakit Bisa Bertahan 1000 Tahun?

Kompleks tersebut, usul Donal, memiliki satu pintu untuk akses keluar masuk.

Ia berpendapat, dengan begitu sistem keamanan akan lebih menyeluruh antarpimpinan.

Selain itu, orang yang datang maupun pergi dari kompleks tersebut akan lebih terkontrol sehingga potensi teror diharapkan dapat teratasi.

"Kalau dia berada di rumah khusus, misalnya kompleks tertentu, maka one gate, akses satu pintu untuk keluarnya bisa terkontrol, orang masuk dan keluar," terangnya.

Tanggapan Tjahjo Kumolo Usai Namanya Disebut dalam Sidang Kasus Meikarta

"Sekarang kalau rumahnya seperti ini desainnya, maka pengamanan one gate-nya tidak terlaksana karena mecah-mecah posisi (rumah) pimpinannya," sambung dia.

Oleh karena itu, ia berharap penempatan rumah dinas dapat menjadi suatu keharusan dan bukan sesuatu yang opsional bagi pimpinan KPK.

Tak hanya kepada pemimpin, menurutnya para penyidik KPK juga perlu diperhatikan aspek keamanannya.

Nama Lion Air Dicatut dalam Penipuan Lowongan Kerja di India, Berikut Bantahan dari Maskapai

Donal menjelaskan, para penyidik seperti Novel Baswedan, lebih rentan mengalami teror.

Apalagi, mereka tidak memiliki pengamanan yang melekat seperti para pimpinan.

"Kalau penyidik seperti Novel (Baswedam), kemudian penyidik lain dia kan tidak punya pengamanan yang melekat, justru lebih besar resiko ke penyidik," tutur Donal.

Ia mengaku tidak mengetahui mekanisme pengamanan bagi para penyidik.

Prakiraan Cuaca Selasa (15/1/2019), Hujan Ringan di Kota Solo dan Sekitarnya

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved