Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

15 Jembatan Sungai di Kota Solo Rawan Disasar Warga untuk Buang Sampah

Joko menyatakan, dari 15 jembatan tersebut, empat di antaranya berpotensi paling rawan menjadi lokasi membuang sampah.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/CHRYSHNA PRADIPHA
Warga memancing ikan saat air sungai Bengawan Solo siaga kuning, Rabu (28/9/2016) siang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Surakarta, Mardiono Joko Setiawan menuturkan, sedikitnya 15 Jembatan di Kota Bengawan rawan digunakan untuk membuang sampah ke sungai.

"Ada 15 jembatan sungai di Solo yang rawan disasar pembuangan sampah," katanya Senin (21/1/2019) siang.

"Biasanya oknum tak bertanggungjawab itu membuang pada malam hari," ujarnya.

Joko menyatakan, dari 15 jembatan tersebut, empat di antaranya berpotensi paling rawan menjadi lokasi membuang sampah.

Lokasi tersebut antara lain, Jembatan Jurug sisi utara, Jembatan Mojo, Jembatan Kandang Sapi dan Jembaran Tirtonadi.

Kriteria jembatan tersebut beragam, ada yang lokasinya berada di ujung perbatasan dengan wilayah lain, namun ada juga yang di dalam kota.

"Meskipun demikian, keempatnya memenuhi aspek kerawanan karena lokasinya yang sepi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akhir-akhir ini terlihat beberapa sampah bambu dan sampah rumah tangga yang sempat tertahan di tiang penyangga jembatan di kabupaten Klaten.

Apalagi masih banyak warga yang sering membuang sampah berupa popok atau kasur ke sungai.

Hal tersebut karena masyarakat masih meyakini popok yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), bakal mempengaruhi kesehatan bayinya.

Dalam adat Jawa, hal ini terkait dengan kepercayaan yang di turunkan dari nenek moyang bahwa segala hal yang menyangkut dengan bayi tak boleh di buang sembarangan.

Hingga jangan sampai sampah bayi di bakar, karena akan membuat bayi kulitnya menjadi gatal-gatal.

Sehingga sering kali petugas masih menemukan sampah popok menyumbat pintu air atau sungai.

Sehingga aliran air Bengawan Solo dapat terhambat dan menyebabkan banjir di sekitar hunian warga. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved