Tim SAR Gabungan Masih Upayakan Pemulihan Akibat Puting Beliung di Kelurahan Sukoharjo
Sejumlah Tim SAR gabungan membenahi atap rumah warga yang rusak di Dusun Kragen, Jogodayo, Gawanan, Bulusari, dan Kijilan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tim SAR yang dibantu personel TNI, Polri, dan masyarakat terus melakukan upaya pemulihan pascabencana puting beliung di Kelurahan Sukoharjo, Jateng, Jumat (25/1/2019).
Sejumlah Tim SAR gabungan membenahi atap rumah warga yang rusak di Dusun Kragen, Jogodayo, Gawanan, Bulusari, dan Kijilan.
Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan wilayah Kragenan dan Jogodayo merupakan wilayah yang paling parah.
"Ada sekitar 50 rumah rusak di dusun Jagodayo dan Kragenan," katanya.

• Jumlah Pengungsi Bencana Banjir dan Longsor Gowa Sulsel mencapai 3.534 Orang
Saat ini pemulihan terus dilakukan dengan membenahi genting, atap, dan menebang pohon yang berpotensi roboh saat diterjang angin.
Angin Puting beliung dan angin kencang memporak porandakan kelurahan Sukoharjo, Kamis (24/1/2019).
Ketua RT 03 / RW 08 Jogodayoh, Sukoharjo, Sasmoyo mengatakan angon terjadi sangat cepat.
"Angin puting beliung terjadi pukul 15.30 WIB, tiba-tiba langsung merusak atap, sekitar lima menit," tambah dia.

• Data Sementara BPBD Sukoharjo, Ratusan Rumah di Wilayah Sukoharjo Kota Rusak Akibat Puting Beliung
Angin puting beliung datang sebelum hujan.
Menurut Sasmoyo tidak ada warganya yang mengungsi.
"Kemarin kita langsung memperbaiki rumah kami yang rusak, bergotomg royong, kalau tidak malamnya kita gak bisa tidur gentingnya pada lepas semua," ucapnya.
Dari pantauan TribunSolo.com di lapangan, perbaikan awal hanya memperbaiki atap rumah yang menutup dalam rumah saja.

Sehingga pada paginya, masih banyak teras rumah warga yang atapnya masih porak poranda, yang saat di ini sedang diperbaiki tim sar gabungan bersama masyarakat.
Sismoyo berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di desanya. (*)