PIlpres 2019
Beri Pengarahan Relawan JoSmart Solo, Moeldoko Cerita saat Dampingi Jokowi Blusukan di Pasar Becek
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko memberikan pengarahan ribuan relawan JoSmart di Solo, Sabtu (26/1/2019).
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko memberikan pengarahan ribuan relawan JoSmart di Solo, Sabtu (26/1/2019).
Dengan suara berapi-api, mantan Panglima TNI itu menceritakan keseharian bersama Presiden Jokowi sejak dia diangkat menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) pada Januari tahun lalu (2018).
"Jangan bicara harga tapi tidak sering ke pasar," celetuknya di acara deklarasi ribuan relawan pendukung Jokowi dari alumni UNS (JoSmart) dan perguruan tinggi lain di Graha Wisata Niaga Jalan Slamet Riyadi Solo.
• Soal Remisi Pembunuh Wartawan, Moeldoko Sebut Keluhan Wartawan sudah Didengarkan Menkum HAM
Jenderal purnawirawan bintang empat itu menceritakan, bahwa hampir setiap pagi dirinya mendampingi Presiden Jokowi ke pasar-pasar rakyat untuk mengecek harga sembilan bahan pokok (sembako).
"Pak Jokowi jam 06.00 sudah ke pasar, cek harga satu-satu, namun bukan ke pasar yang bagus-bagus, tapi pasar yang becek," kata dia.
"Saya sampai gak tahan, tetapi Pak Jokowi luar biasa cek terus," tuturnya menegaskan.
Moeldoko melanjutkan, pihaknya juga menceritakan soal program Presiden Jokowi yang dinilai menjadi prestasi selama empat tahun lebih memimpin.
• Moeldoko, Akbar Tandjung hingga Ustaz Yusuf Mansur Hadir dalam Deklarasi JoSmart di Solo
Di antaranya menurut dia, pembangunan 10 bandara, 19 pelabuhan, 980 km jalan tol di Jawa dan luar Jawa, menggelontorkan dana desa untuk pembangunan daerah 352 triliun hingga penyerapan 8,9 juta tenaga kerja.
"Dan banyak lainnya, baik infrastruktur, ekonomi, sosial dan keamanan yang terjamin," tuturnya.
"Maka para relawan ini harus bisa menjelaskan pada masyarakat, pilih pemimpin yang kerja, berpengalaman dan punya program yang jelas," papar dia menegaskan.
Pilih pemimpin jangan coba-coba
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko menyebut sebanyak dua kali untuk mengingatkan agar memilih pemimpin yang berpengalaman dan memiliki program jelas.
"Memilih pemimpin kok coba-coba," terang dia.
Pria yang juga menjabat Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu beralasan, bahwa memimpin negara besar Indonesia yang memiliki 230 juta jiwa dan 17 ribu pulau tersebut, tidak mudah.