Kereta Api Kerap Datang saat Malam, Warga Minta Sky Bridge Tirtonadi - Balapan Solo Dibuka 24 Jam
Pembatasan Jam Operasional Sky Bridge kini dikeluhkan sejumlah masyarakat di Solo dan sekitarnya.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pembatasan Jam Operasional Sky Bridge kini dikeluhkan sejumlah masyarakat.
Alasannya, beberapa terpaksa harus memutar lebih jauh karena jembatan tidak berlaku sehari penuh.
Ditemui di jembatan antarmoda setempat, seorang pengguna Sky Bridge, Theodora Kusuma, mengaku cukup terbantu dengan keberadaan Sky Bridge itu.
Namun dirinya kurang puas dengan jam operasional yang diterapkan.
• VIDEO - Menteri Perhubungan Cek Kondisi Sky Bridge Solo Balapan-Tirtonadi
"Kadang kalau kereta turun malam kan sky bridge-nya ditutup," katanya Rabu (30/1/2019) siang.
"Padahal harus melanjutkan naik bus lagi buat ke Gemolong," katanya.
Jika jembatan penghubung itu ditutup dirinya harus naik ojek untuk memutar dari stasiun menuju ke terminal.
Keluhan juga diungkapkan salah satu pengguna asal Sragen, Benny Ardianto.
Dirinya kerap menggunakan bus untuk menuju ke terminal sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta mengunakan kereta cepat.
Sekali waktu dirinya pernah harus jalan sekian ratus meter.
Hal tersebut karena jembatan antarmoda sudah terlanjur di tutup.
"Saya pas malam mau lewat tapi ternyata sudah tutup, sejak itu malah tahu kalau hanya dibuka sampai Magrib saja," ujarnya.
• Menteri Perhubungan RI Apresiasi Wali Kota Solo Terkait Pembangunan Sky Bridge
Sky Bridge atau jembatan penghubung antara Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Balapan Solo telah beroperasi sejak Juni 2017 lalu.
Stasiun Balapan dan Terminal Tirtonadi hanya berjarak 1,5 km dan dapat dipangkas menjadi 653 meter melalui Sky Bridge.
Penumpang juga tidak perlu menambah ongkos ojek atau taksi.(*)