Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

BPBD Sleman Dirikan 12 Pos Pantau Siaga Warga untuk Pantau Aktivitas Gunung Merapi

BPBD Kabupaten Sleman mendirikan 12 titik pantau siaga warga. Posko BPBD Kabupaten Sleman ini sebagai kesiapsiagaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.

Editor: Junianto Setyadi
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumarga
Penampakan visual kubah lava baru Gunung Merapi 

TRIBUNSOLO.COM, SLEMAN  - BPBD Kabupaten Sleman mendirikan 12 titik pantau siaga warga.

Posko BPBD Kabupaten Sleman ini sebagai kesiapsiagaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.

"Untuk kesiapsiagaan, kami sudah mendirikan titik pantau siaga warga," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, saat ditemui di Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Kamis (31/01/2019).

Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, Makwan menuturkan, ada 12 titik pantau yang didirikan.

Breaking News: Merapi Keluarkan Lava Pijar Status Waspada Level 2

Lokasi titik pantau ini tersebar di beberapa wilayah di Sleman antara lain Glagaharjo, Kepuharjo, Pangukrejo, Kaliurang Timur, Kaliurang Barat, Turgo, dan Wonokerto.

"Kami BPBD memfasilitasi tenda ukuran 3 meter X 4 meter," kata dia.

"Jadi kami sediakan 12 tenda," ujarnya.

Menurutnya, pos pantau siaga warga ini didirikan sejak awal Januari 2019.

Longsor di Kawasan Lereng Merapi, Satu Orang Tewas

Petugas yang berjaga merupakan masyarakat setempat.

"Setiap hari warga ada yang bertugas di situ, sehingga ketika ada perubahan kondisi Gunung Merapi, secara visual masyarakat bisa mengetahui," jelasnya.

Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta hingga saat ini masih menentapkan status Gunung Merapi pada tingkat waspada atau level II.

Saat ini, aktivitas Gunung Merapi juga masih rendah.

Status Masih Waspada, Guguran Lava Pijar Gunung Merapi Bisa Jadi Daya Tarik Wisatawan

Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta, radius bahaya berada di 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Kemarin terjadi awan panas guguran, meski kecil dan jaraknya pendek tetapi ada dampak sekundernya berupa abu vulkanik," ujar Makwan.

"Dampak sekunder ini tetap menjadi perhatian kami, karenanya masyarakat kita himbau mengenakan masker ketika terjadi hujan abu," urainya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved