Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ramai Polemik Jokowi soal Propaganda Rusia, Sujiwo Tejo: Kedubes Mana Pun Pasti Membantah

Sujiwo Tejo angkat bicara mengenai pernyataan Jokowi soal "propaganda Rusia" yang ramai diperbincangkan hingga ditanggapi Kedubes Rusia di Indonesia.

Penulis: Rohmana Kurniandari | Editor: Hanang Yuwono
Kolase/Tribunnews.com
Sudjiwo Tedjo dan Joko Widodo. 

TRIBUNSOLO.COM - Istilah 'propaganda Rusia' yang dilontarkan calon presiden nomor urut 01 yang juga capres petahana Joko Widodo tengah ramai diperbincangkan.

Sejumlah pihak pun turut angkat bicara mengenai hal tersebut.

Satu di antaranya yakni Sujiwo Tejo.

Melalui akun Twitternya, Sujiwo Tejo awalnya menyatakan bahwa ia bukanlah pendukung Jokowi atau siapa pun.

Sujiwo Tejo Minta Tak Semua Digoreng Hemat Tenaga, Sentil Pisang Nugget Kaesang Pangarep?

Kendati demikian, Sujiwo Tejo menyebut secara logika pernyataan Jokowi soal "propaganda Rusia" yang dibantah oleh Kedutaan Besar Rusia itu sedikit salah.

Sujiwo Tejo juga menilai kedubes mana pun pasti akan membantahnya.

Ia menyarankan untuk mencari cara lain apakah yang disampaikan Jokowi benar atau tidak.

"Aku bukan pendukung Pak Jokowi/siapa pun,

tp logika bahwa Pak Jokowi salah soal “Propaganda Rusia” krn ud dibantah oleh kedubes Rusia, menurutku logika yang agak anu.

Kedubes mana pun ya pasti membantah kalau diginikan.

Cari cara lain utk ngecek benar/tidaknya Pak Jokowi," cuit Sujiwo Tejo.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi menuding ada pihak yang menggunakan "propaganda Rusia" untuk menyebarkan berita bohong.

Tegaskan Bukan Pendukung Jokowi, Sujiwo Tejo Tak Suka Publik Serang Jokowi Gara-gara Jan Ethes

Dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, Jokowi mengatakan bahwa pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pemilu 2019.

Ia tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi.

Namun, Jokowi sempat menyinggung soal "propaganda Rusia".

"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).

Sujiwo Tejo Tak Setuju Karni Ilyas Jadi Moderator Debat Pilpres: Cenderung ke Salah Satu Capres

Jokowi mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos.

Juga mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.

Rupanya pernyataan Jokowi tersebut dibantah oleh Kedutaan Besar Rusia di Indonesia.

Pihaknya menyatakan tak terima dengan penggunaan istilah tersebut.

Kedubes Rusia untuk Indonesia melalui akun @RusEmbJakarta menyampaikan, istilah "propaganda Rusia" merupakan rekayasa yang dibuat pada tahun 2016 untuk kepentingan pilpres Amerika Serikat.

Menurutnya, istilah tersebut sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.

Lebih lanjut, ditegaskan bahwa Rusia juga tidak ikut campur dalam urusan elektoral di negara lain.

(TribunSolo.com/Rohmana Kurniandari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved