Pilpres 2019
Ketua BPN Djoko Santoso Sebut Ahmad Dhani dan Buni Yani sebagai 'Korban Perang'
Djoko Santoso menyebut kasus yang menimpa Ahmad Dhani hingga Buni Yani merupakan "korban perang".
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Mantan Panglima TNI itu memaparkan, dalam pembahasan melalui rapat konsolidasi dan koordinasi yang dihadiri juga cawapres 02 Sandiaga S Uno, menjaring formula dari para tokoh di daerah-daerah di Jateng.
"Rapat koordinasi, apike piye (enaknya gimana) kan gitu," paparnya.
Namun menanggapi pola kempanye capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang tampak menyerang, Djoko menanggapi santai.
"Dalam kampanye ada offensif, biasa," aku dia.
"Mau menyerang dalam kampanye, biasa saja, kan kita sesungguhnya demokrasi liberal," katanya menegaskan.
Hanya saja lanjut Djoko, pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi akan mempertontonkan peradaban Indonesia.
"Kita pertontonkan kita punya etike dan budaya," jelas dia.
"Ojo do rame le (jangan pada ramai nak), kan gitu," tuturnya.
• Sandiaga Uno Bicara Peluang di Jateng seusai Beri Arahan Tim BPN Prabowo-Sandi di Solo
Informasi yang diterima Tribunsolo.com, ada seratus lebih orang di dalam ruangan di antaranya sejumlah orang yang mendampingi Djoko Santoso dalam konferensi pers.
Yakni Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Rachmawati Soekarnoputri, Sekretaris Hanafi Rais (putra Amien Rais), Neno Warisman, mantan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo dan Ketua Gerindra Jateng, Abdul Wachid. (*)