Jelang Pemilu 2019, Warga di Solo Diimbau Waspadai Peredaran Uang Palsu
KPw BI Solo mengimbau masyarakat agar berhati-hati akan peredaran uang palsu (upal) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Solo mengimbau masyarakat agar berhati-hati akan peredaran uang palsu (upal) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Hal ini berkaca dari pengalaman sebelumnya, di mana pada momen tertentu, seperti Lebaran, Tahun Baru dan Pemilu banyak dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mengedarkan Upal," ujar Kepala KPw BI Solo, Bandoe Widiarto, kepada Tribunsolo.com, Kamis (14/2/2019).
Dari evaluasi yang dilakukan, ia menyebut peredaran Upal di wilayah Solo dan sekitarnya terus terjadi peningkatan setiap tahunnya.
Meski peningkatan itu tidak terlalu signifikan, namun kondisi itu dianggap sangat meresahkan masyarakat.
• Bank Indonesia Solo: Daya Konsumsi Masyarakat Jadi Kunci Pendorong Pertumbuhan Perekonomian
Di mana selama periode 2017 jumlah temuan Upal yang dilakukan tercatat mencapai angka 4.858 lembar.
Sedangkan pada 2018 meningkat menjadi 5.185 lembar.
Uang yang banyak dipalsukan masih didominasi pecahan besar, yaitu Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
Untuk memaksimalkan pencegahan yang dilakukan, pihaknya mengaku tidak hanya meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian.
"Juga mengedukasi masyarakat untuk mengenali pecahan uang Rupiah asli, dengan cara 3D, dilihat, diraba dan diterawang," katanya. (*)
-
Fasilitasi Pemilih Tunanetra, KPU Siapkan Alat Bantu Huruf Braile di TPS
-
Tanggapi soal Slamet Ma'arif, Sandiaga: Saya Prihatin, Hukum Digunakan untuk Memukul Lawan
-
Cegah Golput, KPUD Sukoharjo Imbau Masyarakat yang Merantau Mengurus Formulir A5 Paling Lambat H-60
-
KPU Jawa Tengah Sambangi KPUD Sukoharjo untuk Mengecek Gudang Logistik
-
Sujiwo Tejo : Siapapun yang Menang di Pemilu Nanti, Rakyat Tetap Tak Akan Rukun