Pilpres 2019
Sujiwo Tejo: Aku yang Netral Ini Dipaksa untuk Berpihak, 'Sak Bahagiamu'
Budayawan Sujiwo Tejo mengaku dipaksa untuk berpihak. Padahal berkali-kali Sujiwo Tejo mengatakan bahwa dirinya berada di pihak netral.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNSOLO.COM - Budayawan Sujiwo Tejo mengaku dipaksa untuk berpihak dalam perhelatan Pilpres 2019.
Padahal berkali-kali Sujiwo Tejo mengatakan bahwa dirinya berada di pihak netral.
Menurut Sujiwo Tejo, para pemaksa tersebut sebetulnya juga berada di posisi netral, yakni tidak memihak antara hidup dan mati.
• Soal Kampanye Hitam di Karawang, Sujiwo Tejo: Bisa Saja Dibuat Sendiri, Tujuannya Memecah Belah
"Aku yg netral ini dipaksa untuk berpihak.
Para pemaksa itu lupa bahwa pada dasarnya mereka sendiri netral karena tak memihak kehidupan juga tak memihak kematian.
Hidup dan mati sudah sepaket bersama semesta paket paradoks di dunia.
Bagaimana mau berpihak pd 2 kutub yg sepaket?," kicau Sujiwo Tejo, Senin (4/3/2019).
Sujiwo Tejo juga dituding sebagai seorang yang tak punya pendirian.
Selain itu, ia juga dianggap mencari aman.
Namun Sujiwo Tejo enggan memberikan penjelasan terkait tudingan tak berdasar tersebut.
Ia acuh dengan netizen yang kerap menudingnya kubu ini dan itu.
Lebih lanjut, Sujiwo Tejo menganggap netizen-netizen yang kerap menudingnya itu hanyalah buzzer dan akun palsu belaka.
"Sak bahagiamu.
Suruh pemrogrammu baca buku2ku terutama yg temanya #Sastrajendra agar beliau punya data memadai betulku netralku krn cari aman.
Sastrajendra itu ttg paradoks semesta misalnya bhw kamu tidak bisa memilih hidup tanpa memilih mati. Alasanku spiritual," kicau Sujiwo Tejo.
• Sujiwo Tejo Sindir Para Pembuat Puisi Jelang Pilpres: Itu Prosa, Taraf yang Lebih Rendah dari Puisi