Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Romahurmuziy Ditangkap KPK

Romahurmuziy Jadi Tersangka, Pendukung Prabowo Ungkit Video Pidato Romy tentang Penjahat & Pejabat

Di media sosial beredar video pidato Romahurmuziy sebelum jadi tersangka tentang pejabat korupsi. Video itu kini jadi perbincangan.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ketua Umum PPP, Romahurmuziy 

TRIBUNSOLO.COM - Di media sosial beredar video pidato Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, tentang pejabat korupsi.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @mediaprabowo, Sabtu (16/3/2019).

Dalam video itu, Romy belum berstatus tersangka.

Sebagaimana diketahui, hari ini KPK resmi menetapkan Romahurmuziy sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.

Romahurmuziy Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tak Mungkin Saya Bilang Romy Dijebak KPK

Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan pimpinan KPK Laode M Syarif didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (16/3/2019).

Dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com, menurut Laode, Romahurmuziy selaku anggota DPR diduga sebagai penerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani rangkaian pemeriksaan setelah tertangkap tangan tim KPK, Jumat (15/3/2019).

Sebelum masuk ke pusaran kasus korupsi, Romy bisa dikatakan sebagai salah satu politikus yang aktif bicara anti-korupsi.

Mahfud MD Benarkan Erick Thohir 100 Persen: Penangkapan Romahurmuziy Murni Penegakan Hukum

Dalam pidato yang tersebar di media sosial, bahkan Romy pernah membeberkan jika pejabat bisa menjadi penjahat dalam sekejap.

"Kenapa? Karena sekarang ini antara pejabat dengan penjahat itu beda tipis," ujar Romy.

Lantaran kata Romy, pejabat bisa terjerumus dalam jurang kejahatan kalau tidak berhati-hati.

"Hari ini pejabar, besok bisa langsung menjadi penjahat," tandasnya.

Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK, Suryo Prabowo Bandingkan dengan Kasus Andi Arief

Romy memberikan alasannya, karena tarif politik yang mahal saat ini.

"Kenapa? Karena memang sistem politik kita yang hari ini berbiaya tinggi. Menjadikan banyak pejabat yang melakukan hal-hal melanggar peraturan perundang-undangan sehingga ditangkap oleh KPK ," imbuh dia dalam cuplikan video.

Cupilkan video Romy pidato itu pun sontak menuai beragam respons pengguna Instagram.

Romahurmuziy Merasa Dijebak

Pasca-ditetapkan sebagai tersangka, Romahurmizy menyempatkan meninggalkan surat terkait kasus yang kini menjeratnya.

Dua lembar surat tersebut diberikan Romy sesaat sebelum meninggal Gedung Merah Putih KPK.

Surat itu berjudul: "Surat Terbuka Untuk Indonesia". Surat tersebut berisi tulisan tangan dirinya yang diakhiri dengan tanda tangannya.

Berikut petikan isi surat Rommy:

1. Saya ingin memulai dengan pepatah arab: musibah yang menimpa suatu kaum akan menjadi manfaat dan faidah untuk kaum yang lain.

2 Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan , atau saya rencanakan bahkan firasat pun tidak.

Itulah kenapa saya menerima sebuah permohonan silaturahmi di sebuah lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tahu bisa melihatnya.

Ternyata niat baik ini menjadi petaka.

3. Dengan adanya informasi pembuntutan saya selama beberapa pekan bahkan bulan sebagaimana disampaikan penyelidik, inilah resiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat.

4. Kejadian ini juga menunjukkan inilah resiko dan sulitnya menjadi salah satu public figure yang sering menjadi tumpuan aspirasi tokoh agama atau tokoh-tokoh masyarakat dari daerah

5. Kepada rekan-rekan TKN Jokowi-Amin dan masyarakat Indonesia, saya mohon maaf atas kejadian menghebohkan yang tidak diinginkan ini.
Inilah resiko pribadi saya sebagai pemimpin yang harus saya hadapi dengan langkah-langkah yang terukur dan konstitusional dengan mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Mohon doanya.

6. Kepada warga PPP di seluruh pelosok tanah air; rekan-rekan pengurus DPP DPW, DPC, PAC dan Ranting : saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas seluruh persepsu dan dampak akibat kejadian yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak ini.

Jangan kendurkan perjuangan karena waktu menuju pemilu hanya tinggal hitungan hari.

Saya sudah keliling nusantara dan meyakini PPP lebih dan mampu untuk melewati ambang batas parlemen.

Saya akan segera mengambil keputusan yang terbaik untuk organisasi, setelah bermusyawarah dengan rekan-rekan fungsionaris DPP dan DPW dalam keterbatasan komunikasi yang saya miliki saat ini.

7. Kepada kakak, adik, keluarga besar terkhusus istri dan anakku tercinta, Ayah mohon maaf yang sebesar-besarnga atas segala kesedihan, kerepotan dan perasaan yang kalian terima.

Dengan seluruh perasaan Ayah yang masih tersisa saat ini, dengan segala ketulusan Ayah, mohon keyakinan kalian bahwa apa yang sesungguhnya terjadi tidaklah seperti yang tampak di media.
Ikhlaskanlah takdir yang menimpa Ayah sebagi pemimpin saat ini.

Anakku, permataku dan pembuat senyumku, engkau harus tetap belajar rajin karena UN sudah dekat.

Tak usah kau pedulikan apa kata orang jika mereka membullymu, karena inilah resiko menjadi pemimpin politik seperti yang selalu Ayah bilang.

Ayah doakan semoga engkau tetap menjadi yang terbaik seperti biasanya di sekolahmu. Peluk cium ayahmu daru jauh yang selalu mencintaimu.

Istriku, belahan nyawaku,

Engkaulah kekuatanku.

Aku yakin kita terus saling menguatkan, menghadapi badai ini agar cepat berlalu.

Aku merasakan begitu besarnya cinta dan kesungguhan serta pengorbananmu mendampingiku.

Terimakasih untuk terus mempercayaiku.

Karenanya izinkan aku untuk terus mencintaimu. Titip cium untuk anak kita setiap hari.

M Romahurmuzy. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved