Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Mahfud MD Kenang Cerita Gus Dur, Dulu Pak Harto Waktu Presiden Punya 2 Ajudan: Ustaz dan Tentara

Mantan Ketua MK, Mahfud MD, dikenal cukup dekat dengan sosok Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia pun membeberkan cerita menarik.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/Kompas.com
Kolase foto Mahfud MD dan Gus Dur 

TRIBUNSOLO.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, dikenal cukup dekat dengan sosok Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Mahfud MD memiliki sejumlah alasan merasa cocok dengan Gus Dur.

Sebagaimana hal itu ia ungkapkan dalam tayangan Alvin & Friends iNews TV pada 1 April 2019, yang diunggah di YouTube.

Bahkan dituturkan sendiri oleh Alissa Wahid, Mahfud MD merupakan sosok yang cukup mirip secara karakter dengan Gus Dur.

Tanggapan Mahfud MD soal Pemilih yang Ragu karena Alasan Percuma Milih tapi Korupsi Merajalela

"Iya. Secara pikiran, pluralisme. Spontaninasnya sama. Gus Dur kalau di hatinya enggak, ya langsung ngomong. Enggak noleh kanan-kiri," jawab Mahfud MD.

Mahfud MD pun membenarkan jika ia banyak terinspirasi sosok Gus Dur.

"Iya terinspirasi. Saya dulu kan akademisi, dosen. Jadi harus hati-hari betul. Begitu kenal Gus Dur kok enak ya," ungkap Mahfud MD.

"Humoris. Jadi kadang kalau tidak cocok langsung. Kalau salah ya diralat," kata Mahfud.

Alvin Adam lantas bertanya kepada Mahfud MD, apakah ada cerita dari Gus Dur yang kini masih membekas di benaknya.

Mahfud MD membeberkan, Gus Dur pernah bercerita tentang Presiden ke-2 RI, Soeharto, yang memiliki dua ajudan.

"Gini lho pak Mahfud. Dulu waktu Pak Harto jadi presiden itu punya dua ajudan. Yang satu ustaz, yang satu tentara," ujar Mahfud menirukan Gus Dur.

Lanjut Mahfud MD, dua ajudan Soeharto itu mengajarkan hal 'berbeda' kepada presiden.

"Ustaz ini mengajarkan kepada Pak Harto: Bapak Presiden, menurut ajaran agama setiap langkah itu harus dimulai dari yang kanan. Karena yang kanan itu simbol kebaikan," ujar Mahfud.

Namun, hal berbeda dikatakan tentara.

"Tapi tentara mengatakan harus dimulai dari kiri. Baris berbaris mulai dari yang kiri. Terus suatu saat presiden pergi ke acara, ketika kaki kanannya mau naik dipegang oleh tentara: jangan bapak presiden," tutur Mahfud sembari memegang kaki kanannya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved