Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Sambangi Petani di Sragen, Jokowi: Berpuluh Tahun Jemur Padi di Pelataran, Masa Gak Ingin Berubah?

Modernisasi pertanian merupakan hal yang harus dilakukan untuk memajukan pertanian nasional.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
KOMPAS.com/RAJA UMAR
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan ulama dan pimpinan pondok pesantren atau dayah yang ada di Aceh, Jumat (14/12/2018). Dalam pertemuan yang berlangsung di salah satu hotel di Banda Aceh, Jokowi menyampaikan akan segera menyelesaikan rancangan undang-undang terhadap pesantren. 

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Modernisasi pertanian merupakan hal yang harus dilakukan untuk memajukan pertanian nasional.

Upaya tersebut diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan hasil pertanian para pelaku usaha tani.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, para petani sudah selayaknya mulai beralih pada cara-cara baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang memungkinkan peningkatan hasil pertanian lebih baik. 

Salah satunya, kata Jokowi, ialah mengenai proses pengeringan padi yang menurut pengamatannya tidak mengalami perubahan sejak puluhan tahun lalu.

Unggah Video Keseruan Jokowi dan Jan Ethes saat Main di Mall, Putri Patricia: Gemes Maksimal

"Ini kan kita sudah bertahun-tahun yang namanya menjemur padi di jalan atau di pelataran. Ini sudah berpuluh-puluh tahun. Masa enggak ingin berubah?" ujar Jokowi dalam keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Sragen, Rabu (3/4/2019).

Untuk itu, Jokowi berencana untuk menjembatani para pelaku usaha tani dengan pihak perbankan agar memperoleh fasilitas pembiayaan yang meringankan bagi upaya modernisasi industri pertanian itu.

"Nanti akan saya atur setelah 17 April untuk bertemu dengan bank agar ada pinjaman bank sehingga seluruh penggilingan padi ini memiliki dryer. Ini penting sekali," kata Presiden.

Kepala Negara melanjutkan, persoalan memodernisasi proses pengeringan ini merupakan suatu hal yang krusial.

Musim panen yang sering kali bertepatan dengan musim hujan menyebabkan turunnya kualitas gabah karena tingginya kadar air. 

Imbasnya harga jual gabah atau beras petani juga mengalami penurunan.

"Bukan hanya untuk urusan padi, tapi urusan jagung juga bermasalah. Kualitasnya turun gara-gara hanya dijemur, tidak masuk ke dryer. Ini sudah kita alami bertahun-tahun masak kita teruskan?" tuturnya.

Bagi petani dalam sistem pertanian konvensional, masa-masa panen saat musim hujan akan menjadi persoalan tersendiri yang akan terus berlarut apabila tidak segera melakukan upaya modernisasi. 

Apalagi gabah yang disimpan tanpa pengeringan terlebih dahulu akan mudah rusak dan menurunkan mutu hasil panen.

"(Usaha) penggilingan harus ada dryer-nya sehingga setiap saat hujan kayak apapun yang namanya gabah atau jagung bisa masuk ke mesin pengering," ucapnya.

Jelang Kedatangan Jokowi, Bawaslu Sukoharjo Sterilkan APK yang Melanggar White Area di Solo Baru

Tak hanya itu, Jokowi juga mendorong para pelaku usaha tani untuk dapat memberikan nilai tambah bagi hasil panennya. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved