Pilpres 2019
Soal Jokowi Temui Zulkifli Hasan, TKN Sebut Baru Tahapan Silaturahmi
Terkait pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Harian TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, angkat bicara.
TRIBUNSOLO.COM - Terkait pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, angkat bicara.
Ia mengatakan, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Rabu (24/4/2019), belum membahas kemungkinan PAN bergabung dengan koalisi pengusung pasangan nomor urut 01 itu.
Namun, menurut Kepala Staf Kepresidenan itu, pertemuan tersebut bisa jadi langkah awal PAN bergabung dengan koalisi Jokowi.
"Itu (PAN) kan baru tahapan silaturahim, kelanjutannya silahkan diamati terus menerus ya," ujar Moeldoko saat dijumpai di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
"Pasti semua pemerintahan manapun di dunia ini menginginkan sebuah pemerintahan yang stabil dan kuat, strong government, pemerintahan yang kuat itu sangat didukung lembaga lain," lanjut dia seperti dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
• Zulkifli Hasan Bertemu dengan Jokowi, Wakil Ketua TKN Angkat Bicara
Lebih lanjut Moeldoko menuturkan, jika memerintah, Jokowi-Ma'ruf ingin membentuk koalisi yang kuat di parlemen.
Dominannya koalisi pemerintah di parlemen, diyakini bisa membentuk pemerintahan yang stabil.
"Memang mesti ada check and balances maka, harus ada yang posisi."
"Itu juga diperlukan karena kalau enggak, kurang bagus," ujar Moeldoko.
"Tetapi, ya juga diperlukan kekuatan yang lebih dominan karena untuk mengelola sebuah kebijakan itu, perlu sebuah dukungan politik yang kuat," lanjut dia.
Jokowi-Ma'ruf Amin, kata Moeldoko, optimistis akan menakhodai pemerintahan ke depan mengingat hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan itu memenangkan Pemilu 2019.
• Zulkifli Hasan Ingatkan Kader dan Pemilih PAN Dukung Prabowo-Sandi 100 Persen
Oleh sebab itu, pemerintahan baru nantinya harus merangkul partai politik yang berada di kubu pesaing.
"Politik bersifat dinamis, bisa saja 60 persen, bisa 70 persen, bisa 80 persen," ujar Moeldoko.
Moeldoko pun mengakui bahwa PAN merupakan salah satu partai politik yang digadang-gadang akan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ke depan.
Tapi, untuk menuju ke kepastian koalisi, hanya waktu yang dapat menjawabnya.