Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2019

Pesan Pengawas TPS di Solo sebelum Meninggal: Ingin Bertemu Presiden, Pemilu Serentak Jangan Diulang

Istri almarhum Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Mela Siti Malikah (32), menceritakan pesan terakhir suaminya, Agung Nugroho (31).

Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Jenazah PTPS nomor 21, Agung Nugroho (31), di rumah duka RT 03 RW 04 di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (30/4/2019)  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Istri almarhum Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), Mela Siti Malikah (32), menceritakan pesan terakhir suaminya, Agung Nugroho (31).

Beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Agung yang bertugas di TPS nomor 21 Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo itu lanjut Mela, sempat berpesan sekaligus membuat status di WhatsApp (WA).

"Dia pesan, 'saya ingin bertemu Pak Presiden, karena saya ingin bilang, jangan diulangi lagi Pemilu serentak'," kata Mela mengutip pesan suaminya saat ditemui di rumah duka RT 03 RW 04 di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo, Selasa (30/4/2019)

"Dia buat di status WA saya bilang kepada saya," jelasnya membeberkan.

Menurut Mela, suaminya sudah dua kali ini berpartisipasi menjadi pengawas TPS, yakni terhitung sejak gelaran Pilgub Jateng 2018 hingga saat ini Pemilu 2019.

Usai Tiga Anggota KPPS, Kini Giliran Pengawas TPS di Karangasem Solo yang Meninggal Usai Pemilu 2019

"Dia merasakan berat saat pemilu serentak tahun ini, karena dari pagi hari pulang ke rumah pukul 03.00 WIB," ungkap dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sebenarnya suaminya memiliki penyakit leukaemia, tetapi secara rutin transfusi darah di rumah sakit.

Bahkan beberapa hari saat akan bertugas ke TPS 17-18 April 2019, suaminya telah transfusi darah dan kondisinya dinilai tidak ada masalah.

"Minggu (21/4/2019) sempat mondok di rumah sakit, tetapi kemudian pulang lagi," ujar dia.

"Di RS bahkan sama nyambi ngecek garapannya menjadi pengawas," jelasnya menekankan.

Dia menambahkan, dalam beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit ternyata pada Sabtu (27/4/2019) kondisinya drop karena sempat pingsan di dalam rumah, sehingga harus dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Solo.

"Ya di IGD sampai suaminya menghembuskan napas terakhirnya," ungkapnya.

"Saya ikhlas," aku dia yang masih harus merawat satu orang anak bernama M Fatih Ozil Nugroho (6).

Segini Besaran Uang Santunan yang Akan Diterima oleh Keluarga Anggota KPPS yang Meninggal Dunia

Sebelumnya, jumlah petugas yang meninggal dunia pascapenyelenggaraan Pemilu 2019 di Solo, kian bertambah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved