Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilpres 2019

Tanggapi Situasi Usai Pilpres, Ribuan Ulama Hadiri Multaqo Ulama dan Beri 8 Rekomendasi, Ini Isinya

Pertemuan yang diberi nama Multaqo Ulama ini bertujuan untuk membangun kembali persatuan, suasana tenang, dan damai pascapemilu.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: Fachri Sakti Nugroho
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siraj dan KH Maimoen Zubair memimpin konferensi pers usai Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim di Hotel Kartika Chandra, Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2019). 

karena hal tersebut akan sangat mengganggu berlangsungnya ibadah di bulan suci ramadhan, bahkan dapat menghilangkan pahala berpuasa di bulan Ramadhan yang dilipatgandakan oleh Allah SWT.

5. Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia senatiasa menaati peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di NKRI sebagai hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat pemerintah yang sah hal ini sangat jelas diajarkan tradisi agama islam.

6. Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk tidak terpancing dalam melakukan aksi-aksi inkonstitusional baik langsung dan tidak langsung.

Tindakan inkonstitusional bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan ke tindakan bughat.

7. Kami mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk fastabiqul khairat berlomba-lomba dalam kebaikan guna meningkatkan ekonomi umat dalam rangka berpartisipasi dalam transportasi masyarakat dunia melalui era digital dan big data.

Demikian umat Indonesia dapat melakukan pengentasan kemiskinan bagi ketimpangan serta mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi.

8. Kami mengumumkan seluruh umat Islam di Indonesia bahwa kegiatan Multaqo akan dilakukan terus-menerus dalam rangka mengawal implementasi kesepakatan yang dibuat hari ini.

Said Aqil: Ulama itu paham Agama dan mengayomi

Dalam acara Multaqo Ulama tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa seorang ulama harus mengerti ilmu agama, seperti ilmu tafsir, hadits, dan kalam.

"Yang namanya ulama itu mutafqqih fiddin, yang paham agama," kata Kiai Said pada Multaqo Ulama, sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari NU Online.

Mahfud MD Angkat Bicara soal Ijtima Ulama ke-3 dan Titik Temu Dua Kubu yang Bersaing di Pilpres 2019

Selain itu, menurut Kiai Said, seseorang disebut ulama apabila memandang umat dengan pandangan kasih sayang.

Dia menambahkan, ulama seharusnya selalu membimbing dan mengayomi umatnya.

"Dari pagi sampai malam, bahkan 24 jam, pintu rumah kiai terbuka, hidup di tengah-tengah masyarakat, sebab informal leader atau pemimpin yang non-formal, menerima segala tamu, masyarakat mengadu," paparnya.

Sebaliknya, sambung Kiai Said, tidak dikatakan ulama jika membuat umatnya pesimis, bahkan mengintimidasi dan menakut-nakuti.

Sebab menurutnya, dalam beragama tidak boleh ada kekerasan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved