Dieng Jadi Tujuan Wisata saat Libur Lebaran, Homestay di Sekitar Hampir Full Booking
Keindahan panorama alam Dieng hingga keunikan budayanya jadi magnet tersendiri bagi turis luar daerah hingga mancanegara.
TRIBUNSOLO.COM, WONOSOBO - Kawasan wisata dataran tinggi Dieng masih menjadi andalan wisatawan yang ingin menikmati masa libur lebaran.
Keindahan panorama alam Dieng hingga keunikan budayanya jadi magnet tersendiri bagi turis luar daerah hingga mancanegara.
Libur lebaran menjadi satu di antara momentum puncak kunjungan (peak season) di luar momentum pergantian tahun baru dan Dieng Culture Festival (DCF).
Pada momentum itu, jumlah wisatawan pastinya membeludak.
• Berikut Rangkaian Rencana Pemakaman Ani Yudhoyono, Presiden Jokowi akan Jadi Inspektur Upacara
Karenanya, wisatawan yang ingin menikmati libur lebaran di Dieng perlu mempersipkannya sejak awal, terutama bagi yang ingin menghabiskan malam di Dieng alias menginap.
Wisatawan yang ingin menginap di Dieng saat masa libur lebaran sebaiknya memesan kamar jauh hari.
Pasalnya, permintaan kamar homestay pada masa itu amat tinggi.
Okupansi kamar homestay di Dieng pada pekan libur lebaran bahkan hampir penuh.
• Ini Lokasi Makam Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Dekat Makam Ainun Habibie
Ketua Paguyuban Homestay Dieng Fortuna Dyah Setyowati mengatakan, pada tanggal 5-8 Juni 2019, atau bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sampai H+3 lebaran, sekitar 85 persen kamar homestay di Dieng Kulon Banjarnegara telah dipesan wisatawan.
"Di data yang sudah saya dapat, tanggal 5-8 Juni hampir full booking. Itu yang dari paguyuban,"kata pemilik homestay Green Savannah ini
Wisatawan bahkan sudah mulai memesan kamar homestay untuk tanggal 1 hingga 4 Juni, atau mulai H-4 Idul Fitri hingga seterusnya.
Pada empat hari sebelum Idul Fitri itu, okupansi kamar homestay mencapai 45 persen.
• Liverpool Juara Liga Champions Setelah Tekun Tottenham Hotspur dengan Skor 2-0
Terdapat sekitar 150 homestay di Dieng Kulon yang terdaftar resmi di paguyuban.
Pihaknya tidak memantau kondisi penginapan yang tidak terdaftar resmi di paguyuban.
Seiring dengan tingginya permintaan, tarif kamar homestay pun naik namun masih wajar.