1.193 Hektare Sawah di Sukoharjo Puso, Kerugian Diperkirakan Hingga Milyaran Rupiah
Menurut data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharj, setidaknya ada 1.193 hektare lahan pertanian mengalami puso.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Sukoharjo membuat ribuan hektare lahan pertanian di Sukoharjo gagal panen atau puso.
Menurut data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharj, setidaknya ada 1.193 hektare lahan pertanian mengalami puso.
"Luas lahan yang ditanami ada sekitar 20.460 hektare di Sukoharjo, ada sekitar 171 hektar mengalami kekeringan ringan, 330 hektare mengalami kekeringan sedang, 591 hektare mengalami kekeringan berat, dan 1.193 hektare puso," katanya saat berbincang dengan TribunSolo.com, Jumat (28/6/2019).
Lahan pertanian yang mengalami kekeringan ini hanya terjadi di empat Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, diantaranya Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Nguter dan Kecamatan Bendosari.
• TKD Jokowi - Maruf Solo Soal Putusan MK: Kami Sambut Baik, Keputusan sudah Final dan Mengikat
Kecamatan yang m,engalami Puso terparah adalah di Kecamatan Weru dengan 684 hektare, lalu Kecamatan Bendosari sebanyak 329 hektare, Kecamtan Nguter 144 hektare, dan Kecamatan Bulu 36 hektare.
Sementara delapan Kecamatan lainnya, belum ditemukan kekeringan maupun Puso.
Akibat gagal panen ini, kerugian diperkirakan mencapai Rp 4 milyar.
• Berikut Tips Mengendarai Motor Ber-cc Besar, Agar Aman dan Nyaman Dalam Berkendara
"Kita menghitungnya per hektare sawah, jika menanam manual kita perkirakan merugi sebesar Rp 3,53 juta per hektare, sedangkan yang menggunakan mesin tanam kerugian mencapai Rp 2,98 juta per hektare."
"Sedangkan luas sawah yang mengalami puso mencapai 1.193 hektare, sehingga total kerugian diperkirakan mencapai Rp 3,6 miliar sampai Rp 4 miliar," terangnya.
Dia menambahkan, kekeringan yang terjadi pada tahun ini, datang lebih awal, dan akan menjadi musim kering yang panjang.
"Kekeringan datang lebih awal, diperkirakan kekeringan ini akan lebih panjang dari tahun sebelumnya," katanya. (*)