Tak Terima Hasil E-Voting Pilkades 2019, Cakades 02 Butuh Boyolali Berencana Ajukan Gugatan Hukum
"Kami minta dia yang menenangkan massanya, sampai saat ini tetap kondusif kita terus berjaga," terang AKP Joko
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Proses Penghitungan ulang Pilkades Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali belum memuaskan Cakades 02 Joko Marsila, Sabtu (29/6/2019).
Kapolsek Mojosongo AKP Joko Winarno mengatakan, proses hitung ulang sudah selesai dan saat ini Calon Cakades Butuh 02 Joko Marsila masih belum menerima.
"Dia tidak menerima hasil E-voting yang ada dan berencana mengajukan gugatan," kata AKP Joko Winarno mewakili Kapolres Boyolali AKBP Wahyu Kusumo Bintoro Dihubungi TribunSolo.com, Sabtu (29/6/2019) petang.
Terkait hasil Pilkades Butuh dan juga sikap Joko Marsila yang berencana menggugat, AKP Joko meminta agar dia memberikan pengertian pada simpatisannya.
"Kami minta dia yang menenangkan massanya, sampai saat ini tetap kondusif kita terus berjaga," terang AKP Joko
Soal bagaimana teknis kedepan tentu kami serahkan pada mereka yang berwenang.
• Pilkades di Butuh Boyolali Sempat Panas, Cakades Minta Buka Print Out Kotak Suara
Tugas pihak kepolisian hanya memberikan pengamanan dan membantu mediasi bila ada persoalan.
Sebelumnya, Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Butuh, Kecamatan Mojosongo sempat memanas, Sabtu (29/6/2019) sore.
Calon Kepala Desa (Cakades) Butuh ada 5 yakni Calon 1 Agus Haryono, Calon 2 Joko Marsila, Calon 3 Budi Pramono, Calon 4 Dwi Santoso, Calon 5 Bambang Wartono.
Setelah penghitungan suara selesai dari pihak Calon 2 Joko Marsila melakukan protes pada Pilkades E - Voting.
"Kami mencurigai sebab ada surat suara kosong dan data di komputer hilang," terang Joko Marsila ditemui di TPS Desa Butuh, Sabtu (29/6/2019).
Dia mengatakan ada selisih 18 suara antara Joko Marsila dan Agus Haryono.
• Potret Pasangan Cakades Suami-Istri di Boyolali: Tetap Mesra Walau Jadi Lawan Politik
Suara Calon 1 Agus Haryono : 864 dan Calon 2 Joko Marsila: 846.
Joko Marsila menuding panitia tidak transparan dan curang sebab data di komputer juga hilang.
Berdasarkan hal tersebut dengan berbagai pertimbangan berbagai pihak akhirnya diputuskan untuk membuka hasil Print Out yang ada pada kotak suara.
Setelah itu dilakukan proses hitung ulang secara manual. (*)