Gunungan Sampah di Sepanjang Bantaran Sungai Gemuling Jogonalan Mulai Resahkan Warga
Sampah yang menggunung di sepanjang bantaran Sungai Gemuling yang terletak di Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
Penulis: Eka Fitriani | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sampah yang menggunung di sepanjang bantaran Sungai Gemuling yang terletak di Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, dirasa mulai mengganggu kenyamanan warga setempat.
Sampah yang menggunung tersebut menjadi persoalan tersendiri bagi desa setempat.
Hal tersebut karena bau tidak sedap serta kekhawatiran mencemari sungai.
Sampah tersebut juga bisa berdampak pada desa lainnya seperti Desa Prawatan, Kecamatan Jogonalan.
Meski saat ini kondisi Sungai Gemuling sedang mengering tidak ada air yang mengalir.
Persoalan sampah itu sudah berlangsung selama dua tahun belakangan ini.
• Kebakaran Dua Lahan Kosong di Kabupaten Sukoharjo, Warga Diingatkan Jangan Bakar Sampah Sembarangan
Pemerintah Desa Kraguman meminta Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum-Penataan Ruang (DPU-PR) untuk dilakukan pengambilan dengan alat berat.
"Ya ini kan sudah menganggu, jadi kami minta DPU-PR untuk dapat membantu melakukan pengambilan dengan alat berat," kata Kepala Desa Kraguman, Sunaryo, Rabu (24/7/2019) siang
Pelaku pembuangan sampah diduga adalah warga dari luar desa.
Pembuangan pun tidak dilakukan secara perseorangan melainkan menggunakan armada kendaraan yang sengaja membuang sampah di tempat tersebut.
“Memang sebelumnya kita juga mendapat masukan dari warga terkait keberadaan sampah liar itu," lanjutnya.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak DPU-PR terkait persoalan gunungan sampah tersebut.
• DLH Sukoharjo Apresiasi Video Vlog Tentang Sampah yang Dianggap Kekinian
"Sudah ada solusinya juga kok yakni direncanakan akan diambil dengan menggunakan alat berat," katanya.
Saat ini dirinya baru menjabat menjadi kepala desa pada Mei 2019 ini sehingga segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasinya.
Meskipun sebenarnya upaya terhadap pengangan sampah itu sebenarnya sudah dilakukan oleh kepala desa sebelumnya.
"Persoalan sampah ini kan juga masalah nasional," katanya.
"Apalagi jika masih saja ada orang yang tidak memikirkan dampak membuang sampah sembarangan,” katanya. (*)