Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tolak Penambangan Pasir, Warga Keposong Boyolali Berdemo di Depan Kantor Kecamatan Tamansari

Mereka menolak adanya penambangan pasir liar di lahan pertanian yang berlokasi di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari.

Penulis: Eka Fitriani | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM/EKA FITRIANI
Warga saat berdemo di depan Kantor Kecamatan Tamansari, menolak aksi penambangan di lahan pertanian, Boyolali, Kamis (25/7/2019) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Eka Fitriani

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ratusan warga Desa Keposong, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali berdemo di depan kantor Kecamatan Tamansari, Kamis (25/7/2019) siang.

Mereka menolak adanya penambangan pasir di lahan pertanian yang berlokasi di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari.

Warga yang berdemo langsung memenuhi jalan yang berada di depan kantor.

Mereka membawa berbagai macam banner dan poster yang bertuliskan 'Kami Menolak dan Tetap Menolak, Sori Bos Kami Bukan Suporter Musiman, Rakyat Menangis Mafia Bego Makan Gratis'.

Klaten Kembali Memboyong Anugerah Kabupaten Layak Anak 2019

Mereka datang sejak pagi hari dan protes adanya eksavator sejak 2 hari lalu.

Sebanyak 5 warga akhirnya diterima oleh camat Tamansari, Wurlaksana.

Warga langsung mediasi di dalam kantor camat sedangkan warga masih berada di luar kantor Kecamatan.

"Adanya pergerakan dari warga ini karena adanya kesewenang-wenangan orang yang mau memperkaya diri," kata kordinator aksi, Yatimo, Kamis (25/7/2019) siang.

Manfaatkan Sisa Kuota Pemain Asing, Madura Datangkan Diego Assis

"Galian C itu kan merugikan masyarakat, apalagi dampak yang paling parah itu ya desa kami yakni Desa Kwarangan," katanya.

Yatimo membeberkan bahwa dirinya bersama warga menuntut untuk penutupan galian C secara permanen.

Yatimo menilai saat ini kerusakan yang dihasilkan dari galian C semakin parah.

Galian C yang dilakukan pada tahun 2013 tersebut dikeruk sedalam 2 meter yang mengakibatkan jalan antara desa Kwarangan hingga Randusari putus.

Anthony Sebut Kriss Hatta Diincar 20 Orang, Indra Tarigan Ungkap Alasan Ogah Jadi Pengacara Kriss

"Dulu itu sudah seperti itu masak sekarang mau dikeruk lagi," imbuh Yatimo.

Adapun total lahan yang nantinya akan ditambang yakni sebesar 5 hektare.

Menurut info yang didapat TribunSolo.com, sebanyak 30 pemilik lahan belum mendapat kompensasi apapun.

Bahkan ada beberapa yang tidak mengetahui bahwa lahan miliknya telah digunakan untuk tambang.

Aksi warga tersebut disertai dengan penghadangan alat berat di penambangan pasir liar yang berlokasi di Desa Keposong, Kecamatan Tamansari. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved