Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Diduga Korban Penganiayaan Berat, Begini Kronologi Kematian Petugas Kebersihan di Pasar Colomadu

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Purbo Adjar Waskito, menuturkan kuat dugaan kematian Warmin akibat penganiayaan berat.

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Hanang Yuwono
NET
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Efrem Siregar

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Seorang petugas kebersihan di Pasar Colomadu, Karanganyar, bernama Warmin meninggal dunia hari beberapa hari setelah ditemukan bersimbah darah di sekitar toilet pasar Colomadu, Senin (27/8/2018).

Kasus ini pun tengah diusut Polres Karanganyar.

Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Purbo Adjar Waskito, menuturkan kuat dugaan kematian Warmin akibat penganiayaan berat.

Namun, pelaku penganiayaan belum ditemukan.

Pagi Ini, Bupati Juliyatmono akan Hadiri Country Road Bakti Sosial di Lapangan Jetis, Kerjo

AKP Purbo mengatakan pihaknya telah memanggil lima saksi untuk dimintai keterangan.

Mereka adalah orang-orang yang sehari-harinya berada di Pasar Colomadu.

Untuk lebih lanjut, berikut kronologi kejadian yang disampaikan AKP Purbo kepada awak media, Sabtu (1/9/2018).

Senin (27/8/2018) sekitar pukul 22.00 WIB, seorang pedagang pasar hendak menggunakan toilet di pasar Colomadu.

Main Film Bersama Christine Hakim, Ini Peran Bunga Zainal dalam Dancing in The Rain

Namun, setibanya di sekitar toilet, dia melihat Warmin dalam kondisi berlumuran darah.

"Saksi sempat bertanya kenapa, lalu korban menjawab jatuh di toilet," kata AKP Purbo kepada awak media di Mapolres Karangnayar, Sabtu (1/9/2018).

Saksi sempat meminta korban untuk membasuh lukanya.

Saksi kemudian memanggil temannya dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Colomadu, sekitar pukul 24.00 WIB.

Main Film Bersama Christine Hakim, Ini Peran Bunga Zainal dalam Dancing in The Rain

Menurut anggota Polsek, keadaan Warmin saat itu tidak memungkinkan untuk dimintai keterangan.

Korban kemudian dirujuk ke RS Moewardi, Solo.

"Berdasarkan keterangan dokter, korban mengalami luka di antara dahi dan hidung akibat benturan benda tumpul," kata AKP Purbo.

Namun, nyawa Warmin tidak bisa terselamatkan.

Ia menghembuskan napas terakhirnya di RS Moewardi, Rabu (29/8/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.

Polisi pun terus menelusuri peristiwa ini, motif pelaku, dan benda yang diduga dipakai untuk menganiaya korban. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved