Haul Gus Dur di Solo
Bukti Toleransi di Haul Gus Dur, Suara Saksofon Romo Budi Iringi Nyanyian Wali Kota Solo
Saat Romo Budi dan Rudy 'beraksi', para Gusdurian (pengagum Gus Dur) ikut bernyanyi lagu yang sarat dengan arti mendalam bagi persatuan Indonesia itu.
Penulis: Asep Abdullah Rowi | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada pemandangan berbeda dari puncak peringatan Haul ke-9 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Stadion Sriwedari, Solo, Sabtu (23/2/2019) malam.
Menarik, karena semakin meneguhkan jikalau pesan-pesan pluralisme yang selama ini diwariskan mantan Presiden keempat RI itu, masih terjaga dengan baik di Bumi Pertiwi ini.
Ya, di tengah puluhan ribu orang ternyata ada berbagai elemen lintas agama yang diundang dan turut hadir secara suka rela, sehingga tidak hanya kaum muslimin saja.
Saat itu di antaranya ada Romo Aloysius Budi Purnomo Pr dari Kota Semarang dan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Bahkan keduanya didaulat membawakan lagu 'Indonesia Pusaka', yakni Romo Budi bertugas memainkan alat musik saksofon, sementara Rudy menyenandungkan lagu tersebut.
• Yenny Wahid Menangis Haru Lihat Antusiasme Peserta Haul Gus Dur di Solo
Saat Romo Budi dan Rudy 'beraksi', para Gusdurian (pengagum Gus Dur) ikut bernyanyi lagu yang sarat dengan arti mendalam bagi persatuan Indonesia itu.
"Pengagum Gus Dur tidak hanya muslim," tutur Rudy disambut meriah puluhan ribu orang.
Menimpali, Romo Budi mengaku Gus Dur menjadi sosok pluralisme yang pernah dimiliki Indonesia.
Bahkan dia sebagai umat Katholik, dia mengaku selalu diundang ke Ciganjur sebagai rumah kediaman Gus Dur dan keluarganya.
"Saya selalu diundang, termasuk saat Haul seperti ini," aku dia.
"Saking kagumnya dengan Gus Dur, saya tadi ikut pawai, hujan deras tetap jalan bersama ribuan orang," jelasnya menegaskan.
Ketua Panitia Haul ke-9 Gus Dur, Hussein Syifa' menuturkan, puluhan ribu orang yang datang tidak hanya Gusdurian dari umat muslim.
• Beri Sambutan pada Puncak Haul ke-9 Gus Dur di Solo, Yenny Wahid Ceritakan Mimpi Bertemu Ayahanda
Tetapi banyak elemen agama lain yang hadir, baik itu Kristen, Hindu, Budha hingga Konghucu.
"Gus Dur itu sosok pluralisme, yang selaku menekankan arti penting toleransi," tuturnya.