Kontroversi Munaslub Partai Golkar
Akom, Setnov, Azis, dan Idrus Masuk Bursa Calon Ketua Umum Golkar
Akan ada pertarungan sengit oleh empar orang dalam proses pemilihan ketua umum Partai Golkar nanti.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA – Setelah disahkannya Surat Keputusan Kementerian Menteri Hukum dan HAM mengenai kepengurusan Partai Golkar pada Selasa (26/4/2016) lalu, dinamika Partai Golkar memasuki babak baru.
Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar untuk memilih ketua umum partai berlambang pohon beringin itu dinilai akan berlangsung seru.
Pengamat Politik Universitas Paramadina, Jakarta, Hendri Satrio mengatakan, akan ada pertarungan sengit oleh empar orang dalam proses pemilihan ketua umum Partai Golkar nanti.
Keempat orang itu memiliki keunggulan masing-masing di internal Partai Golkar.
"Ade Komaruddin (Akom), Setya Novanto (Setnov), Aziz Syamsudin, dan Idrus Marham," kata Hendri kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2016).
Ia menjelaskan, Akom akan akan banyak mendapat dukungan oleh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi).
Saat ini Ketua Komisi Hukum DPR RI itu menjabat sebagai Ketua Umum di organisasi sayap Golkar tersebut.
"Sementara Setnov memiliki dana yang tidak sedikit," tuturnya.
Sosok Idrus, kata Hendri, juga akan menjadi pesaing berat bagi para kandidat calon ketua umum lainnya.
Sekjen DPP Partai Golkar itu dicitrakan dekat dengan Ketua Steering Committee (SC), Nurdin Chalid.
Ada pun Aziz Syamsuddin juga menjadi salah satu kader yang dianggap memiliki pengaruh.
Meski begitu, Hendri menilai pengaruh tokoh senior Partai Golkar akan tetap menentukan.
Tokoh senior itu misalnya Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla, yang kini menjadi ketua umum.
"Peran Ical dan Jusuf Kalla (wapres dan mantan ketua umum DPP Partai Golkar, Red) akan vital, termasuk dukungan pemerintah," kata dia. (Kompas.com/Fachri Fachrudin)
